Kupang, KN – Pengurus Pertina NTT bersama para pecinta olahraga mendatangi Kantor Gubernur NTT, Jumat 27 Oktober 2023 pagi.
Kedatangan mereka bertujuan untuk menyampaikan aspirasi terkait pelaksanaan Pra PON II cabang olahraga tinju yang hingga saat ini masih terkendala anggaran.
Pantauan Koranntt.com, para pengurus Pertina NTT dan pencinta olahraga tiba di Kantor Gubernur NTT sekira pukul 07.00 WITA.
Setelah menunggu, pengurus Pertina NTT yang terdiri dari Ketua Pertina NTT dan Ketua Pelaksana Pra PON III serta pengurus lainnya akhirnya berhasil bertemu Pemorov NTT.
Hadir dalam pertemuan tersebut Asisten I Sekda Provinsi NTT Erny Usboko, dan didampingi Kepala Biro Adpim Provinsi NTT Prisilia Pareira.
Ketua Pertina NTT Dr. Semuel Haning SH., MH., CMe.CPArb mengatakan, Pemprov NTT menyambut baik kedatangan pengurus Pertina NTT.
Menurutnya, dalam diskusi bersama pejabat Pemprov NTT, pemerintah meminta agar pelaksanaan Pra PON II Cabor Tinju tetap dilanjutkan.
“Terima kasih Ibu Asisten I yang menyatakan untuk Pra PON II terus dilanjutkan. Nama baik Pemprov NTT di atas segala-galanya,” ujar Semuel Haning.
Ia menyebut, kisruh tidak adanya dana Pra PON II Cabor Tinju yang terjadi saat ini disebabkan oleh kesalahan yang dilakukan oleh KONI NTT.
“Kesalahan di KONI yang tidak pernah menganggarkan dana untuk pelaksanaan Pra PON II Cabor Tinju,” tegasnya.
Karena itu, Semuel Haning bersama pengurus Pertina NTT menuntut agar Ketua KONI NTT Josef Nae Soi segera mengundurkan diri dari jabatannya.
“Jadi setia dalam perkara kecil, baru urus perkara besar. KONI ini perkara kecil. Sebelum naik, dia teriak-teriak. Tapi setelah naik kami diterlantarkan,” ungkapnya.
Semuel Haning yang juga adalah Ketua Bidang SDM KONI NTT ini menyatakan, sepanjang sejarah Pertina NTT telah berhasil meloloskan 12 petinju untuk PON 2024. Namun kontribusi KONI terhadap atlet tinju NTT sama sekali tidak ada.
Meski demikian, ia menegaskan pihaknya tetap melaksanakan Pra PON II Cabor Tinju sampai selesai demi prestasi olahraga dan menjaga nama baik NTT.
“Setelah habis ini, kita akan berurusan (dengan KONI) di Pengadilan di situ ramai. Setelah ini kita akan bertemu di Pengadilan,” tegas Semuel Haning.
Ketua Panitia Pelaksana Pra PON II Cabor Tinju David Selan menyatakan, komunikasi dengan KONI NTT terus dilakukan bukan sekali, tapi sudah berkali-kali. Namun belum ada respons baik dari KONI NTT.
Menurut dia, pihaknya terus menelusuri perkembangan keuangan di KONI NTT, di mana Ketua KONI NTT sebelumnya menyatakan pihaknya hanya mendapat dana Rp2 Miliar.
Namun keterangan berbeda disampaikan oleh pemerintah Provinsi NTT, yang menyatakan ada dana Rp5 Miliar yang dikucurkan untuk KONI NTT.
Mirisnya, pada pembahasan anggaran 2023, KONI NTT juga tidak mengusulkan anggaran untuk penyelenggaraan Pra PON II Cabor Tinju di Kota Kupang.
Sehingga Pertina NTT juga mencium adanya penyalahgunaan anggaran oleh pengurus KONI NTT.
Meskipun kegiatan Pra PON terus dilaksanakan, Ketua Panitia Pelaksana Pra PON Cabor Tinju meminta agar KONI NTT harus bertanggung jawab atas kekurangan anggaran ini.
“KONI harus bertanggung jawab atas kekurangan anggaran ini,” pungkasnya. (*)