Daerah  

Usai Perjuangkan Rumah Sakit Pratama Solor, Laka Lena Pamit Maju Cagub NTT

Melki Laka Lena hadir di acara ground breaking RS Pratama Solor. (Foto: LLT)

Solor, KN – Masyarakat pulau Solor, Kabupaten Flores Timur menyambut gembira kehadiran Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena. Di dermaga Podor, Desa Lewohedo, Kecamatan Solor Timur warga berbaris rapih menyambut Melki Laka Lena dan Penjabat Bupati Flores Timur, Sulastri HA Rasyid dan rombongan.

Kegembiraan warga Solor itu lantaran, kerinduan panjang selama bertahun tahun lamanya untuk mempunyai sebuah rumah sakit akhirnya terwujud.

Rabu, (31/7/2024) Melki Laka Lena dan Penjabat Bupati Flotim melakukan peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Pratama Solor. Hadir dalam acara tersebut Anggota Fraksi Golkar DPRD NTT Robby Tulus Bapa dan Anggota DPRD Flores Timur Yosep Sani Betan, Ignas Uran, Adam Beda Sabon dan Adrianus Sintu Kelen dan para Camat, Lurah dan Kepala Desa se-Pulau Solor.

Wakil Ketua Komisi IX  DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena mengaku kagum dan berterima kasih kepada tokoh masyarakat dan tokoh adat Desa Lewohedo yang menghibahkan tanah seluas 3,5 hektare secara gratis. “Saya terharu dengan kerelaan orang tua tokoh adat dan tokoh masyarakat yang dengan suka rela memberikan tanah seluas ini untuk pembangunan Rumah Sakit Pratama,” sebut Melki Laka Lena.

Menurut Melki Laka Lena, kebesaran jiwa para tokoh adat dan masyarakat ini sebagai bentuk kerjasama masyarakat dan pemerintah demi pelayanan kesehatan yang prima, berkualitas bagi masyarakat Flores Timur khususnya di pulau Solor.

“Nanti ada alat kesehatan Rp15 Miliar dan sarana Prasarana Rp5 Miliar termasuk tenaga kesehatan. Jadi cuma di Flores ada tiga pulau ada tiga rumah sakit pemerintah,” kata Melki Laka Lena.

Penjabat Bupati Flores Timur, Sulastri HA Rasyid juga menyampaikan apresiasinya bagi para tokoh masyarakat yang menghibahkan tanahnya. “Terima kasih kepada orang tua, tuan (pemilik) tanah yang menyerahkan 3,5 hektar lahan buat pemerintah. Kita berharap bukan saja ada bangunan tetapi juga tim medisnya. Kita berupaya membuka lowongan kerja bagi tiga rumah sakit di sini (Flores Timur). Jika dibutuhkan dokter spesialis saya siap tandatangani pendidikan dokter,” kata Sulastri.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur, dr. Ogie Silimalar menyebut  pembangunan rumah sakit pratama Solor dengan lahan sebesar 3,5 hektare ini merupakan bentuk kerja sama yang baik pemerintah dan masyarakat karena tanpa sepeser pun.

“Terima Kasih kepada orang tua, masyarakat Lewohedo, yang sudah menyerahkan lahan 3,5 hektare untuk pembangunan rumah sakit Pratama Solor tanpa sepeser pun,” kata dr.Ogie.

Untuk diketahui, Pembangunan rumah sakit pratama berdasarkan nomor kontrak:04/JK.Konst.RS. Pratama Solor/PPK. Dinkes/VII/2024 dengan nilai kontrak 44.924.970.000 dengan masa pengerjaan 150 hari kalender.

Proyek pengerjaan Rumah Sakit Pratama Solor ini dikerjakan oleh kontraktor pelaksana PT. Flamboyan Prima Konstruksi dengan Konsultan Perencana PT. Spatium Artem Consultant serta Konsultan Pengawas CV.Bayu Pratama Jo dan CV Mestika Perisai Engineering.

Kepala Desa Lewohedo, Andreas Koten  mengatakan, penyerahan tanah 3,5 hektare kepada pemerintah dengan tujuan menjawab kerinduan masyarakat seluruh pulau Solor. “Selama ini kami di Pulau Solor ketika sakit harus rujuk ke rumah sakit menggunakan kapal laut ke daratan Flores di RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka. Atau juga ke Maumere dan Kupang. Karena kondisi ektrim kadang cuaca, gelombang laut sehingga menghambat pelayanan kesehatan. Ada juga pasien yang tidak tertolong dan harus meninggal dalam perjalanan,” kata Kades Andreas.

BACA JUGA:  Polisi Berhasil Amankan Pelaku Curanmor di Manggarai

Sementara warga Lewohedo, Gerinus Geroda Koten (52) mengisahkan bahwa kadang situasi dan cuaca buruk sehingga dapat saja  menghambat pelayanan kesehatan. “Ibu hamil kadang melahirkan dalam perjalanan atau meninggal dunia,” sebut Gerinus.

Pamit Maju Cagub NTT

Pada kesempatan yang sama, Melki Laka Lena pamitan dengan Warga Solor, karena ditugaskan Prabowo dan Airlangga untuk menjadi Cagub NTT.

Kendati terpilih kembali menjadi anggota DPR RI periode 2024-2029, Melki Laka Lena harus menerima penugasan tersebut sebagai panggilan untuk melayani masyarakat NTT lebih konkrit lagi.

“Meski saya terpilih kembali di dapil NTT II yang meliputi Timor, Sumba, Sabu dan Rote Ndao, tetapi setelah pileg saya mendapat tugas baru dari Pak Airlangga Hartarto dan Pak Prabowo Subianto menugaskan untuk maju dalam pemilihan Gubernur NTT nanti,” sebut Melki Laka Lena.

Dikatakan Melki Laka Lena, karena ia harus maju menjadi calon Gubernur NTT maka harus mundur dari anggota DPR RI. “Yang pasti di 1 Oktober 2024 nanti, walaupun terpilih, saya tidak dilantik karena akan mempersiapkan diri untuk maju menjadi calon Gubernur NTT,” sebutnya.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja sama secara baik sehingga Pembangunan Rumah Sakit Pratama Solor bisa dilaksanakan.

“Terima kasih Ibu Sulastri dan sebelumnya Pak Doris Alexander Rihi, Penjabat Bupati Flotim dan jajaran yang sudah bekerja sama dengan Pak Melki Mekeng, kalau Pak Mekeng mengajak saya untuk terlibat di sini. Kemudian sahabat saya Pak Ahmad Yohan, orang Solor asli dan kami semua akan semua akan terus mengurus NTT, mengurus Flotim dan mengurus Solor debgan baik dalam tugas apapun yang Tuhan berikan kami akan bekerja dengan baik sesuai apa yang bapa ibu percayakan kepada kami,” kata Melki Laka Lena.

Ia mengharapkan, dengan hadirnya Rumah Sakit Pratama di Solor mudah-mudahan semakin meningkatkan kualitas kesehatan bagi Masyarakat di solor. “Saya terharu dengan kerelaan orang tua tokoh adat dan tokoh masyarakat yang dengan suka rela memberikan tanah seluas ini untuk pembangunan Rumah Sakit Pratama,” sebut Melki Laka Lena.

Menurut Melki Laka Lena, kebesaran jiwa para tokoh adat dan masyarakat ini sebagai bentuk kerjasama masyarakat dan pemerintah demi pelayanan kesehatan yang prima, berkualitas bagi masyarakat Flores Timur khususnya di pulau Solor.

“Nanti ada alat kesehatan Rp15 Miliar dan sarana Prasarana Rp5 Miliar termasuk tenaga kesehatan. Jadi cuma di Flores ada tiga pulau ada tiga rumah sakit pemerintah,” katanya. (llt/ab)