Daerah  

Momentum Persembahan Hidup untuk Tuhan dan Tanah Air

Hidup ini untuk Tuhan dan Tanah Air.

Foto bersama usai Jumpa Pers. (Dari kiri ke kanan) Penjabat Wali Kota Kupang George Hadjoh, Ketua LP3KD NTT Frans Salem, Ketua LP3KN Prof. Adrianus Meilala, Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi, Kardinal Ignatius Suharyo dan Ketum Pesparani Nasional II H. Jamaludin Ahmad. (Foto: Ama Beding)

Kupang, KN – Kardinal Ignatius Suharyo akan memimpin langsung misa pembukaan Pesparani Nasional II yang berlangsung hari ini, 28 Oktober 2022.

Kepada wartawan, Kardinal Ignatius Suharyo mengatakan, Pesparani Nasional II akan dilaksanakan bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda.

Karena itu, selain menjadi peristiwa rohani, Pesparani Nasional II diharapkan menjadi sebuah proses iman untuk menyadarkan umat Kristiani maupun Katolik, bahwa hidup ini untuk Tuhan dan Tanah Air.

“Kita harus sadar khususnya umat Kristiani dan Katolik, bahwa hidup kita untuk Tuhan dan Tanah Air Indonesia,” kata Kardinal Ignatius Suharyo kepada wartawan, Kamis 27 Oktober 2022.

Ia mengatakan, Indonesia sangat terkenal dengan toleransi hidup antar umat beragama, dan hal ini menjadi pandangan positif yang selalu dilontarkan oleh pihak luar.

Sementara Wakil Gubernur NTT Josef Adrianus Nae Soi mengatakan, Presiden Jokowi belum pasti menghadiri Pesparani Nasional II di Kota Kupang.

BACA JUGA:  Gubernur VBL Puji Kualitas Jagung Program TJPS di Kabupaten Lembata

“Kepastian saya tunggu saja dari Istana. Kalau besok pagi Presiden hadir, maka kita siap. Tapi kita berharap supaya Presiden bisa datang ke NTT,” katanya.

Ia menjelaskan, masyarakat NTT akan berjuang untuk menjadi tuan rumah yang berbhineka, serasi, selaras dan seimbang.

“Karena itu tidak hanya Kristiani, tapi umat Islam. Kta ingin tunjukan bahwa NTT ini rahimnya Pancasila,” jelas Josef Nae Soi.

Ketua Panitia H. Jamaludin Ahmad mengatakan, Pesparani Nasional II di Kota Kupang akan menghadirkan konfigurasi toleransi umat beragama.

“Yang menarik adalah kita akan menampilkan konfigurasi toletansi umat bergama di NTT. Besok yang membawa bendera adalah siswi muslim yang menggunakan jilbab,” ungkapnya. (*)