Kupang, KN – Gereja Masehi Musafir Indonesia (GMMI) akan mengadakan Sidang Raya Sinode pada 8-12 Mei 2023.
Ketua Sinode GMMI, Pdt. Gatsper A. Hawu Lado, M.Th, menjelaskan, tema yang diusung dalam sidang raya nanti adalah untuk memberikan gambaran pada GMMI menjalankan amanat dan perintah agung Yesus Kristus untuk mewartakan Injil di seluruh Indonesia.
Selain itu untuk pelayanan terhadap jiwa-jiwa atau suku yang terasing harus menjadi tanggung jawab gereja, khusunya Gereja Masehi Musafir Indonesia.
“Karena kita tahu bahwa Indonesia ini kan masyarakat yang majemuk,” ungkapnya.
Menurut Pdt. Gasper, sidang raya sinode GMMI tahun 2023 pihaknya mendapat dukungan dana dari sejumlah pihak, baik dari Kementrian Agama, Kanwil NTT, Pemprov NTT, Pemkot Kupang, serta unsur Forkompinda dan sejumlah gereja.
“Jadi sidang raya ini akan memberikan harapan baru pelayanan di GMMI untuk terus bermitra dan bersinergi dengan semua pihak, demi menjalankan tugas-tugas pelayanan,” terangnya.
Dia berharap Sidang Raya Sinode nanti bisa menghasilkan program pelayanan yang berkelanjutan, serta pemimpin yang terpilih memiliki hati untuk melayani dan memajukan GMMI sesuai tema yang diusung dalam sidang sinode tahun 2023.
“Jadi harapan besar kami, GMMI terus maju, bergerak, bertransformasi dan membangun pelayanan gereja secara holistik, serta membangun jejaring dengan semua lembaga,” ungkapnya.
“GMMI juga diharapkan bisa hadir di tengah masyarakat yang plural, serta membawa citra Tuhan dimanapun Tuhan mengutus,” tandasnya.
Wakil Ketua Sinode GMMI, Pdt. Lodwik Rihi, S.Th, menjelaskan, pihaknya saat ini sedang mengembangkan usaha untuk para jemaat di berbagai bidang, termasuk sektor peternakan dan pertanian.
Menurutnya, selain mengembangkan sektor pertanian dan pernakan, GMMI juga sedang berupaya meningkatkan potensi atau kemampuan yang dimiliki anak-anak, seperti pada bidang musik, komputer dan bahasa.
“Itu yang sedang kami lakukan. Sehingga kami terus mengkaderkan anak-anak untuk meningkatkan SDM mereka dengan kemampuan yang dimiliki,” jelasnya.
GMMI juga membangun kerjasama dengan lembaga ketrampilan untuk memberikan pelatihan kepada anak-anak, agar mereka bisa mendapatkan pengalaman demi mengembangkan bakat yang dimiliki.
“Begitupun dengan lain seperti barbershop dan kecantikan. Itu yang coba kami kembangkan dengan membangun potensi yang ada supaya jemaat kami ini boleh merasakan hasilnya,” ungkapnya.
Sekretaris Sinode GMMI, Pdt. Ridon Bire, S.IP menerangkan, kehadiran GMMI sudah memasuki usia ke 72 tahun, dan sudah memiliki lembaga pendidikan dan yayasan.
Dia menjelaskan, pihaknya selama ini memang berkolaborasi dan bermitra dengan Pemprov NTT dalam konteks untuk pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).
Sementara untuk Pemkot Kupang pihaknya mendukung penuh program dari Penjabat Walikota Kupang terkait kebersihan lingkungan.
Menurut Pdt. Ridon, pada moment HUT Kota Kupang dan Hardiknas 2023, GMMI mendapat penghargaan sebagaiĀ juara satu lomba kebersihan di tingkat gereja.
“Kami sudah terima penghargaan dari Penjabat Walikota Kulanb dalam rangka HUT kota Kupang dan dan Hardiknas. Ini merupakan motivasi bagi kami untuk lebih giat dan bermitra dengan pemerintah,” jelasnya. (*)