Kupang, KN – Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kupang, melaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis Duta Kosmetik dan Jamu Aman, di Aula BPOM Kupang, Jumat 17 Juni 2022.
Kegiatan ini diikuti oleh 49 orang calon duta jamu, sebagai wakil dari 16 sekolah tingkat SMA dan perwakilan dari 7 Kampus yang ada di Kota Kupang, untuk berperan mengedukasi masyarakat, cara memilih dan menggunakan obat tradisional dan kosmetik yang aman.
Kegiatan Bimbingan Teknis Duta Jamu Aman tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan untuk memilih Duta Kosmetik dan Jamu Aman, yang akan diikut sertakan dalam pemilihan duta jamu aman pada tingkat nasonal, pada bulan Juli mendatang.
Dalam kegiatan ini, para peserta mendapatkan materi mengenai profil Badan POM, cara memilih dan menggunakan obat, serta cara pelaporan efek samping obat tradisional dan suplemen kesehatan melaluli aplikasi BPOM Mobile.
Pantauan KORANNTT.com, seluruh peserta yang merupakan calon Duta Jamu Aman sangat antusias mengikuti jalanya kegiatan. Mereka aktif bertanya mengenai peran dan fungsi BPOM, serta tugas yang akan mereka jalankan nanti sebagai Duta Jamu Aman dengan melihat berbagai contoh kasus yang mereka hadapi di tengah masyarakat.
Kepala BPOM Kupang, Tamran Ismail, dalam sambutanya saat membuka kegiatan bimbingan teknis mengatakan, program yang dilaksanakan merupakan upaya BPOM untuk menekan peredaran produk kosmetik dan jamu yang diproduksi tidak sesuai standar mutu.
“Jadi peserta mengikuti kegiatan ini akan menjadi kader-kader BPOM kedepan, untuk mengedukasi masyarakat Kota Kupang, dalam memilih obat dan produk yang aman untuk dikonsumsi,” jelasnya.
Menurut Tamran Ismail, saat ini banyak sekali produk obat-obatan mengandung bahan kimia, yang beredar luas, sehingga tidak aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
“Karena jamu itu harus murni dari bahan alami. Tetapi banyak iklan yang menayangkan minum obat tradisional langsung sembuh. Kalau begitu berarti mereka sudah menambahkan bahan kimia didalamnya,” terangnya.
Melalui acara Pemilihan Duta Jamu-Kosmetik Aman ini diharapkan bisa meningkatkan peran aktif para peserta untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang kosmetik dan obat-obatan yang ilegal atau tanpa izin edar dan palsu.
“Jadi kita harapkan Duta Jamu dan Kosmetik bisa menjadi kader – kader BPOM kedepan, untuk mengedukasi masyarakat secara baik,” pungkasnya.
Koordinator Informasi dan komunikasi BPOM Kupang, Frama El Lefiyana Pollo, menjelaskan, pihaknya menyelenggarakan giat tersebut dengan menyasar generasi milenial, seperti para siswa SMA dan mahasiswa perguruan tinggi.
“Bimbingan teknis dalam rangka pemilihan Duta Kosmetik dan Jamu aman ini, secara khusus kami sasar para milenial, seperti anak SMA dan mahasiswa. Karena mereka memiliki potensi sebagai edukator untuk masyarakat memilih dan menggunakan kosmetik dan jamu yang aman,” jelasnya.
“Karena kosmetik dan jamu yang tidak aman pasti sangat bahaya bagi kesehatan. Maka hari ini kami lengkapi dengan materi yang berkaitan dengan kosmetik dan jamu yang aman,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga meningkatkan public speaking bagi para peserta, sebagai bekal utama untuk menjadi duta BPOM dalam mnyampaikan minimal kepada komunitas mereka di SMA, Kampus maupun keluarga dan masyarakat sekitar.
“Itu yang menjadi tujuan utama dari kegiatan kami. Sehingga kami buat kegiatan dalam dua agenda, yang dibagi 25 sebagai duta kosmetik, dan 24 sebagai duta jamu, yang nantinya tiga orang terbaik akan dipilih untuk diikut sertakan dalam ajang nasional nanti,” ungkapnya.
Proses penilaian akan dilakukan besok, dengan memperhatikan tiga aspek utama, yakin dari sisi materi, public speaking dan penampilan dari peserta.
“Jadi materi itu bobot nilainya paling besar, yaitu 60, kemudian publik speaking 30, dan aspek penampilan 10. Yang menilai itu juri Kepala BPOM Kupang, publik spiker, dan juga Putri NTT yang baru saja terpilih,” jelasnya
Dengan demikian, ia berharap agar duta yang sudah dibekali bisa terpilih secara nasional, untuk menjadi perwakilan BPOM Kupang dalam memberikan edukasi bagi masyarakat NTT.
“Agar masyarakat kita di NTT, ketika memilih kosmetik dan konsumsi jamu, harus bermutu, aman, dan bermanfaat. Sehingga tidak merugikan kesehatan mereka,” tandasnya. (*)