Labuan Bajo, KN – Limbah medis baik dari Protokol Kesehatan yang dibuat maupun vaksinasi COVID-19 menumpuk hingga mengancam kesehatan dan keamanan lingkungan jika tidak di kelola dengan baik
Pasalnya, dari limbah medis khususnya vaksinasi COVID-19 yang merupakan seluruh limbah yang berkategori infeksius dari aktivitas pelayanan vaksinasi COVID-19 di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) ataupun puskesmas.
Dari limbah medis tersebut seperti, spuit dan jarum, sisa viaksin, botol vaksin, ampul, atau vial, swab alkohol, masker, sarung tangan serta alat pelindung diri (APD) lainnya, perlu di minimalisir sehingga tidak menimbulkan timbunan sampah dan menimbulkan dampak baru bagi lingkungan sekitar.
Seperti yang terjadi di salah satu Puskesmas di Manggarai Barat tepatnya di Puskesmas Datak, Kecamatan Welak, Kabupaten Manggarai Barat yang hingga kini sedang membutuhkan tempat sampah khusus untuk menyimpan limbah medis tersebut
Kepala Puskesmas Datak Benyamin Maunukefi mengatakan bahwa pasca pandemi covid-19 pihaknya hanya akan menyimpan bahan-bahan limbah medis seperti limbah vaksin dan lainnya di salah satu ruangan kosong di sekitar Puskesmas itu, lantaran belum ada tempat khusus untuk menyimpan limbah medis tersebut
“Selama ini khususnya dalam situasi pandemi covid-19, untuk limbah medis baik itu spoit maupun bahan vial vaksin, untuk sementara kita disimpan dalam safety box, kita membuang sampah itu tidak punya tempat sehingga kami dari Puskesmas Datak menampung itu dalam suatu ruangan tapi dalam safety box itu,” ugkap Benyamin Kepada Koranntt.com Jumat 7 Januari 2021.
Benyamin menjelaskan bahwa pada Tahun 2022 ini Puskesmas Datak akan melakukan reakreditasi sehingga hasil penilaian tersebut ditemukan bahwa Puskesmas Datak salah satu kriteria penilaian harus mempunyai tempat untuk menyimpan limbah medis dan non medis.
“Atas dasar itu kemarin saya secara pribadi maupun kelembagaan minta bantuan kepada salah satu Anggota DPRD Provinsi Yeni Veronika untuk bisa memberikan sumbangan, Puji Tuhan beliau (red) hari ini hadir menepati janjinya,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Yeni Veronika yang telah memberikan bantuan telah memenuhi kebutuhan di PKM yang ia pimpin itu.
“Kami mengucapkan terima kasih untuk bantuan ibu Yeni Veronika dalam hal ini baik secara pribadi maupun secara instansi kemudian nanti sebagai bahan laporan kami akan sampaikan jika pembangunan yang sudah selesai,” Tutupnya.
Sementara Yeni Veronika ketika dimintai keterangannya mengatakan bahwa sebelumnya Kapus telah menghubungnya untuk bisa membantu dalam pengadaan bak sampah untuk menampung atau menyimpan sampah atau limbah medis maupun non medis tersebut
“Waktu itu saya tanya untuk buat bak sampah itu butuh dana berapa biar nanti saya bantu. Karena menurut pak kapus limbah-limbah tersebut belum ada bak penampungnya. Karena mereka belum punya, makanya saya bantu dana secara pribadi,” ungkap Anggota DPRD Provinsi NTT Fraksi PAN itu.
Tujuannya adalah untuk menjaga kebersihan lingkungan di Puskesmas agar pertama, pasien atau pengunjung datang, berobat datang kontrol termasuk pegawai sehingga nyamanan.
“Kebersihan ini tentunya ada kaitan dengan kesehatan, jadi kalau lingkungan bersih, rapi, tentu orang-orang bisa sehat tapi kalau lingkungan kotor,sampah berserakan tentu juga lingkungan juga menjadi kumuh,” ucapnya.
Menurutnya motivasi untuk membantu merupakan bentuk pelayanan terhadap semua orang
“Yang pertama bagaimana pelayanan kesehatan pada masyarakat di tingkat kecamatan sampai desa itu bisa di layani dengan baik lalu kualitas kesehatan itu bisa meningkat,” katanya
Maka secara pribadi, lanjut dia, walaupun tidak seberapa dimana prioritas dibutuhkan saya membantu. Kalau berharap semua dari APBD tentu tidak bisa dialokasikan semua, nah yang saya alokasikan tidak ada, salah satunya tadi itu.
Ia pun berpesan khusus untuk pemerintah baik provinsi maupun kabupaten agar tetap memperhatikan terhadap pelayanan kesehatan terutama fasilitas di bidang kesehatan
“Harapan saya baik pemerintah provinsi (Dinkes) dan Pemkab kalau bisa berkolaborasi, apa yang menjadi kewenangan kabupaten ya membantu, kalau berkaitan dengan pembuatan sampah saya rasa APBD 2 yang bisa bantu untuk puskesmas-puskesmas yang ada di Manggarai Barat juga kabupaten lainnya untuk pengadaan bak sampah tertutup agar sampah-sampah tersebut tidak terserak,” tutupnya Yeni Veronika. (*)