Sikka, KN – Anggota DPRD Kabupaten Sikka, Philipus Fransiskus, S.S menjadi pemateri tunggal pada Hari Ulang Tahun ke-57 Ikatan Mahasiswa Muhammadyah cabang Sikka.
Kegiatan yang mengusung tema “Dinamika Politik dan Konsekuensi Bagi Kaum Milenial Sikka” ini, diselenggarakan di gedung Amin Rais, Kampus IKIP Muhammadyah Maumere, pada Minggu 21 Maret 2021.
Dalam kesempatan itu, Philipus Fransiskus menyampaikan berbagai persoalan yang dihadapi pemerintah Kabupaten Sikka saat ini, mulai dari defisit anggaran, politik anggaran, serta peran generasi milenial dalam mengawal dan mengontrol kinerja DPRD Kabupaten Sikka.
Menurutnya, mahasiswa dan mahasiswi dibentuk secara paripurna. Sehingga sebagai agen pembangunan, kaum terpelajar itu dituntut untuk melakukan berbagai riset, mengontrol kerja pemerintah, dan memberikan kritik serta solusi.
Dia menjelaskan, tidak semua anggota DPRD menguasai bidang ilmunya masing-masing. Karena menjadi anggota DPRD tidak ditentukan secara akademis, tetapi dipilih lantaran kedekatan emosional dengan masyarakat.
“Anggota DPRD tidak diuji secara akademis. Kami dipilih karena aturan minimal berijazah SMA atau sederajat. Tetapi kami harus bisa bertarung dengan Bupati dan Kadis yang secara akademis berijazah S2 untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat,” ujar Philipus Fransiskus.
Dia mengaku sangat berbangga bisa diundang dan berdiskusi di ruang akademis Ikatan Mahasiswa Muhammadyah Cabang Kabupaten Sikka.
“Sebagai Anggota DPRD kabupaten Sikka, kemampuan saya harus diuji di ruang ini,” tegas Fransiskus.
Ketua DPC PAN Kabupaten Sikka ini berharap, agar mahasiswa dapat hadir di ruang rapat Kuala Babong, untuk menyaksikan berbagai agenda rapat yang dilaksanakan anggota DPRD.
“Sehingga mahasiswa dapat menilai mana anggota DPRD yang berkompeten dan mana yang tidak berkompeten,” tandasnya.
Sementara Wakil Rektor I IKIP Muhammadyah Maumere, Erwin Prasetyo mengucapkan terima kasih kepada anggota DPRD Kabupaten Sikka yang telah memenuhi undangan untuk hadir dan memberikan materi pada Milad IMM ke-75.
“Atas nama pimpinan perguruan tinggi IKIP Muhammadiyah Maumere, kami menyampaikan apresiasi kepada Pak Philip Fransiskus yang meluangkan waktu untuk memberikan materi pada milad IMM yang ke-75. Terimakasih atas materi yang disampaikan. Ini adalah pencerahan bagi lembaga pendidikan,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Warek Erwin Prasetyo juga meminta agar kampus dan mahasiswa perlu dilibatkan, dalam menyelesaikan berbagai isu strategis di lingkup pemerintahan. Karena kampus memiliki lembaga riset dan pengabdian kepada masyarakat.
“Karena semua kampus di Sikka memiliki lembaga riset. Sebab, itu merupakan tuntutan tridharma perguruan tinggi, bahwa selain di bidang pendidikan dan pengajaran, ada juga dharma pengabdian dan penelitian. Sehingga semua kerja pemerintah harus berbasis riset,” imbuhnya.
Hadir dalam diskusi tersebut, Rektor IKIP Muhammadiyah Maumere, H. Rodja Abdul Nasir, S.H.M.Pd, Warek I Bidang Akademik, Erwin Prasetyo, para dosen serta seluruh tamu undangan.*