Kupang, KN – Anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dari Komisi V, Agustinus Nahak, angkat bicara terkait pernyataan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) yang menawarkan daerahnya sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028.
Menurut politisi Partai Golkar itu, penunjukan tuan rumah PON sudah melalui proses panjang, dan NTT bersama Nusa Tenggara Barat (NTB) telah lama menyatakan kesiapan mereka.
“Proses penunjukan tuan rumah PON sudah berjalan lama, dan saya sangat menyayangkan pernyataan Gubernur Kalimantan Timur ini. Ingat, PON bukan sekadar olahraga, tapi ajang silaturahmi anak bangsa,” tegas Agustinus kepada wartawan pada Rabu (23/4/2025).
Ia menjelaskan bahwa PON merupakan momen persatuan nasional yang mempertemukan masyarakat dari berbagai daerah. Dan jika ada pertandingan PON di wilayah perbatasan seperti TTU, Belu dan Malaka, maka masyarakat di wilayah tersebut bisa bertemu dengan orang dari Jakarta dan provinsi lain. Di samping itu, PON juga dinilai sebagai ajang untuk menggerakan ekonomi di daerah.
“Jadi bukan sekadar medali-medali. Ini silaturahmi, karena itu PON diadakan. Jadi tolong jangan berpikir bahwa ini siap dan ini tidak siap. Ingat, ini NKRI, bukan sekadar omong Jakarta. Kita ngomong keindonesiaan,” lanjutnya.
Sebagai anggota dewan yang membidangi olahraga dan pendidikan, Agustinus juga mengaku heran atas pernyataan Gubernur Kaltim, yang dianggap tidak menghormati proses penunjukan NTT dan NTB sebagai tuan rumah PON.
“Kalau tidak siap, kenapa NTT dan NTB mengajukan diri sejak lama? Jadi tolong Pak Gubernur Kaltim, hargai proses yang ada. Jangan hanya karena fasilitas ada, lalu minta dipindahkan. Ingat, PON bukan sekadar cari medali ya, Pak Gubernur. Terima kasih,” tandasnya. (*)