Daerah  

Bisa Berdampak Hukum, Sebaiknya Lelang Jabatan Pengurus Bank NTT Dihentikan

Dr. Semuel Haning. (Foto: Ama Beding)

Kupang, KN – Pengamat hukum sekaligus akademisi NTT Dr. Semuel Haning SH.,MH.,CMe.CPArb menyampaikan sejumlah pertimbangan kritis terkait proses lelang jabatan pengurus Bank NTT.

Menurutnya, proses lelang jabatan yang dilaksanakan sebelum pelantikan gubernur dan wakil gubernur terpilih adalah sesuatu yang terkesan terburu-buru.

Ia menyebut, sebaiknya lelang jabatan pengurus Bank NTT dilaksanakan pasca pelantikan gubernur dan wakil gubernur terpilih.

Sehingga, gubernur dan wakil gubernur terpilih bisa menentukan siapa yang menjadi pengurus dan akan bekerja sama selama lima tahun ke depan. Hal ini untuk menghindari konflik kepentingan, maupun risiko hukum dalam perjalanan Bank NTT ke depan.

“Penjaringan dan penyaringan calon dewan komisaris dan dewan direksi, hal ini sebenarnya sabar dulu jangan dilakukan karena punya potensi akan berdampak hukum,” kata Dr. Semuel Haning kepada wartawan, Kamis (18/1/2025) sore.

Ia menegaskan, setelah terpilih dalam Pilgub NTT 2024 silam, Melki Laka Lena dan Johni Asadoma punya hak penuh untuk menentukan siapa yang akan menduduki posisi strategis baik di BUMD maupun Pemda.

BACA JUGA:  Usai Ditetapkan Tersangka, Kasus Ngkeros Kini Masuk Tahap 1 di Jaksa

Karena itu, jika dilakukan lelang jabatan saat ini, maka akan timbul kekhawatiran apakah pengurus hasil lelang jabatan saat ini akan dipertahankan ketika Melki-Johni dilantik, atau diganti.

“Misalnya dia komisaris, dan dia mau nggak kalau nantinya pada saat diadakan RUPS maupun rapat umum pemegang saham luar biasa, di situ nanti akan terjadi perubahan-perubahan struktur organ dewan komisaris dan dewan direksi,” tuturnya.

Sebagai pakar hukum maupun akademisi, Dr. Semuel Haning menyarankan kepada KRN Bank NTT untuk menghentikan proses lelang jabatan yang saat ini sedang dilakukan.

Ia berharap, nantinya Gubernur dan Wakil Gubernur NTT bisa menempatkan orang-orang yang punya kapasitas dan kualitas di posisi direksi dan komisaris, agar moto Bank NTT menjadi bank yang maju dan sehat bisa terwujud dalam kepemimpinan Melki-Johni. (*)