Ruteng, KN – Bupati Manggarai, Herybertus G. L. Nabit, S.E.,M.A, menyerahkan secara simbolis Kartu Tani kepada para petani se-Kabupaten Manggarai yang diwakili oleh perwakilan petani di Kecamatan Ruteng, Jumat 9 Juli 2021 pagi, bertempat di Aula Agrowisata Dalo Kecamatan Ruteng. Hal ini menandai di launchingnya penggunaan Kartu Tani di wilayah Kabupaten Manggarai.
Kartu Tani ini merupakan bentuk kerjasama pemerintah dan BUMN dalam hal ini BRI yang bertujuan untuk mendukung upaya pemerintah mewujudkan data tunggal pertanian serta pengendalian pupuk subsidi. Untuk tahun 2021, BRI Cabang Ruteng menyiapkan 37.538 NIK.
Berdasarkan data yang dirilis Dinas Pertanian, dari total 26.828,71 ton pupuk subsidi yang diusulkan di tahun 2021, Kabupaten Manggarai hanya mendapat realokasi kedua sebanyak 5.710 ton dari alokasi awal sebanyak 5.560 ton. Dengan kehadiran Kartu Tani diharapkan akan mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk subsidi.
“Kita coba dengan satu skema yang namanya petani merdeka. Kita tidak berharap lagi pada pupuk subsidi. (Untuk yang sudah mendapat jatah pupuk subsidi) tetap berjalan,” tutur Bupati Hery dalam siaran Pers yang diterima media ini.
Alur skema yang ditawarkan adalah petani mendapat kredit non tunai dari bank dan tersimpan di Kartu Tani. Uang pinjaman untuk pembelian pupuk tersebut akan disalurkan ke distributor pupuk.
Setelah diterima, distributor akan menyalurkan pupuk ke petani senilai jumlah uang yang disalurkan ke distributor. Setelah panen, dolog akan membeli atau petani menjual beras ke dolog.
Uang hasil penjualan tersebut langsung dipotong oleh dolog untuk dikembalikan ke bank. Bila ada kelebihan, akan langsung diserahkan ke petani.
“Petani dapat pinjaman uang, tetapi tidak dapat cash (uang tunai), dia hanya dapat pupuk. Tiga bulan, empat bulan setelah panen, dolog, petugas kecamatan, petugas kelurahan atau desa, akan kumpulkan semua beras dari petani kemudian kembalikan uangnya (pinjaman) ke bank. Sisanya untuk petani,” papar Bupati Hery.
Bila terjadi gagal panen, petani tidak perlu merasa khawatir untuk mengembalikan pinjaman karena ada penjamin pinjaman.
Ia berharap dengan kehadiran Kartu ini bisa berjalan dan disambut dengan baik oleh para petani. Dirinya juga meminta kepada seluruh ASN yang berada di kecamatan, desa dan kelurahan untuk senantiasa memantau pelaksanaan program tersebut.
Di lain pihak, drh. Yoseph Mantara, Kepala Dinas Pertanian, mengatakan bahwa dengan adanya Kartu Tani ini akan memberikan kemudahan dan manfaat kepada petani, pengecer, penyedia pupuk, dan pemerintah.
Untuk petani, manfaat yang diperoleh antara lain memastikan kapasitas pupuk bersubsidi masing-masing petani, menumbuhkan kebiasaan menabung, kemudahan mendapatkan bantuan lainnya karena petani sudah terdata di database, serta inklusi dan literasi keuangan.
Untuk pengecer, akan mendapat manfaat berupa kemudahan dalam pencatatan penjualan pupuk, dana hasil pembelian pupuk dari petani dapat langsung masuk rekening simpanan, mendapatkan penghasilan tambahan sebagai agen BRILink.
Bagi penyedia pupuk, manfaat yang diperoleh berupa tersedianya informasi kebutuhan pupuk beserta sebaran wilayahnya, distribusi pupuk lebih akurat dan tepat sasaran, dan manajemen stok dan perkiraan produksi pupuk.
Sedangkan untuk pemerintah, manfaat yang didapat yakni ketersediaan data by name by address yang valid, penyaluran pupuk subsidi tepat sasaran, kemudahan monitoring dan evaluasi kegiatan pertanian Indonesia. (*)