Jakarta, KN – Kemenpora bersama BNN mencanangkan Pemuda Bersinar (Pemuda Bersih Narkoba). Sebanyak 3.400 Kader pemuda dilatih untuk menangkal penyalahgunaan narkoba yang kian marak di tengah Pandemi Covid-19.
Menteri Pemuda dan Olahrag (Menpora) Zainudin Amali menggelorakan perang melawan narkoba. Menurut Menpora, narkoba adalah senjata paling ampuh untuk merusak generasi Bangsa. Para pemuda dihimbau untuk tidak takut melawan peredaran dan penyalahgunaan Narkoba yang terjadi di lingkungannya masing-masing.
“Kemenpora bersama BNN terus bersinergi untuk mengantisipasi peredaran narkoba, terutama di kalangan pemuda. Jangan sampai anak-anak kita terjerumus Narkoba, justru para pemuda ini diharapkan terlibat dalam penanggulangan bahaya narkoba bersama BNN,” ungkapnya dalam siaran Pers yang diterima media ini, Kamis 10 Juni 2021.
Zainudin Amali berharap para pemuda yang dilatih menjadi Pegiat Anti Narkoba, dapat menularkan semangat anti narkoba kepada para pemuda lainnya di lingkungannya masing-masing.
“Pelatihan pemuda ini diharapkan dapat menekan penyalahgunaan narkoba, ukuran keberhasilannya harus berdampak kepada masyarakat, dengan indikator meningkatnya kesadaran dan kewaspadaan masyarakat untuk bersama-sama melawan peredaran narkoba,” ujarnya saat membuka kegiatan Pelatihan Kader Inti Pemuda Anti Narkoba yang diikuti oleh 3.400 pemuda secara virtual, Rabu 9 Juni 2021.
Sementara itu, Faisal Abdullah, selaku Deputi Pemberdayaan Pemuda menegaskan bahwa Kemenpora bersama BNN tidak henti-hentinya menggelorakan semangat para pemuda untuk bersama-sama dengan aparat melawan peredaran narkoba.
“Di saat pandemi ini, kita jangan lengah, para bandar dan pengedar narkoba di luar sana penuh semangat, kita jangan kalah semangat, jika tidak, maka nasib masa depan bangsa dipertaruhkan,” imbaunya dengan penuh semangat.
Faisal berkomitmen, bahwa pemerintah melalui Kemenpora dan BNN tidak akan berhenti berbuat selama peredaran narkoba masih mengancam generasi muda.
“Pelatihan Kader Pemuda Anti Narkoba, tidak hanya kali ini dilaksanakan, namun sudah berlangsung sejak tahun 2016 lalu, setiap tahun Kemenpora dan BNN terus menggiatkan pembentukan kader. Tahun ini, di tengah keterbatasan akibat Pandemi Covid-19, sebanyak 3.400 kader pemuda dibentuk untuk melawan narkoba,” bebernya.
Terpisah, Hanny Hendrani selaku Pegiat Anti Narkoba, mengapresiasi atas komitmen pemerintah, terutama Kemenpora bersama BNN yang terus bersinergi melawan peredaran narkoba.
“Kita semua tau bangsa kita sedang sulit, terlebih ancaman Covid-19, tapi kita jangan lengah, Narkoba terus mengincar generasi muda, berbagai cara dilakukan, masa depan anak-anak kita menjadi tanggungjawab kita”, ungkapnya.
Menurutnya, kalau pemerintah abai terhadap penyalahgunaan narkoba, maka kita harus siap menghadapi kegagalan bonus demografi. Karena narkoba sangat efektif sekali untuk melemahkan suatu bangsa.
“Masa depan bangsa hanya kita harapkan dari generasi muda yang unggul, kreatif dan inovatif. Itu semua tidak akan ada jika Narkoba tidak kita perangi”, ujarnya menyemangati para peserta pelatihan dalam menyusun rencana aksi penanggulangan bahaya Narkoba di kalangan pemuda.*