Kupang  

Tinus Tanaem Terancam Hukuman Mati, Kapolres Kupang: Tidak Ada Ampun!

Yustinus Tanaem / Foto: Istimewa

Kupang, KN – Pelaku kasus pembunuhan dan pemerkosaan yang dilakukan Yustninus Tanaem terhadap seorang siswa SMA bernama Marsela Bahas terancam hukuman mati.

Kapolres Kupang, AKBP Aldinan RJH Manurung mengatakan, tersangka Yustinus Tanaem alias Tinus disangkakan pasal 338 dan 340 KUHP, serta Undang-undang perlindungan anak no 23 tahun 2002.

Menurutnya, tersangka akan diberikan hukuman setimpal sesuai perbuatannya, karena korban merupakan anak berusia 18 tahun, dan masih dikategorikan anak di bawah umur.

“Kita akan berikan hukuman setimpal. Harapannya hukuman mati terhadap pelaku. Sehingga ini merupakan contoh untuk kita
semua, bahwa jika terjadi kasus seperti ini, kami tidak ampun,” tegas Kapolres Kupang, AKBP Aldinan RJH Manurung kepada wartawan, saat menggelar rekonstruksi pembunuhan terhadap korban Marselina Bahas, Rabu 26 Mei 2021.

Dia bahkan memberikan warning, bahwa peristiwa keji itu merupakan kejadian yang terakhir kalinya terjadi di Kupang dan tidak boleh terulang lagi di kemudian hari.

“Masyarakat juga harus tetap memberikan informasi kepada polisi. Jika ada yang menawarkan tawaran yang menggiurkan. Atau langsung bertanya kepada keluarga,” jelasnya.

AKBP Aldinan RJH Manurung menerangkan, pelaku Yustinus Tanaem dan korban Marsela Bahas sudah berkenalan sejak bulan September lalu melalui sarana media sosial facebook.

“Berdasarkan penelusuran, ternyata mereka berdua sudah kenal melalui pertemanan media sosial dengan akun Putri Sulung dan Ary Tyo Tyo,” ungkapnya.

Sebelum melakukan pemerkosaan dan pembunuhan terhadap korban, keduanya sudah sering melakukan pertemuan sebanyak sepuluh kali.

BACA JUGA:  Berhentikan Guru Amoral, Kepsek di NTT Malah Diancam dan Diteror Oknum Pimpinan DPRD

“Pada pertemuan ke sebelas kalinya, pelaku menjanjikan korban untuk diberikan Handphone, jika mau berhubungan badan dengannya. Dan mereka bersepakat untuk bertemu di TKP,” terangnya.

Berdasarkan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), kata Kapolres Aldinan, pelaku berani menghabisi nyawa korban karena takut. Lantaran saat itu korban sempat berteriak minta tolong ketika pelaku hendak memperkosanya.

“Karena di luar Tempat Kejadian Perkara (TKP), banyak masyarakat. Merasa kesakitan, korban sempat berteriak. Namun pelaku langsung membekap mulut korban sambil mencekik, setelah itu ditusuk dengan pisau hingga tewas,” ungkapnya.

Dia menambahkan, pisau yang digunakan korban untuk membunuh Marsela Bahas merupakan pisau yang sama dengan yang digunakan pelaku untuk membunuh korban Nany Welkis.

“Pisau yang sama. Setiap kali hendak menjalankan aksinya, pelaku selalu mengenakan pakaian yang terkesan seperti anak muda. Dan menyisipkan pisau di lengan jacketnya,” tandasnya.

Untuk diketahui, saat ini pihak kepolisian masi melkukan penyisiran lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP), guna mencari alat bukti lain yang sempat dibuang oleh pelaku.

“Karena keterangan tersangka bahwa, setelah melakukan pemerkosaan dan pembunuhan, dia membawa Hp milik korban dan membuangnya di sekitar lokasi. Sehingga kita masih menyisir untuk mencari Hp korban demi pengumpulan alat bukti,” imbuhnya.

Reka ulang adegan pembunuhan Yustinus Tanaem digelar di Tempat Kejadian Perkara (TKP), yang berlokasi di RT 08/RW 005, Kelurahan Batakte, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, dan disaksikan langsung keluarga korban dan masyarakat sekitar.*