Mahasiswi di Ende Kerja Jadi Pramusaji Cafe untuk Penuhi Kebutuhan Hidup

Yasinta Mau / Teja

Ende, Koranntt.com – Kehidupan ekonomi saat ini kian terhimpit karena pandemi Covid-19. Banyak orang merasakan kesulitan karena di-PHK oleh perusahan yang merugi.

Selain itu, pandemi Covid-19 juga menghantam sektor pendidikan. Hal ini membuat para pelajar harus banting tulang untuk bekerja memenuhi kebutuhan hidupnya.

Di Ende, Nusa Tenggara Timur, Yasinta Mau, mahasiswi Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat (STPM) St. Ursula Ende mengisi waktu luang dengan bekerja sebagai pramusaji di sebuah Cafe.

“Saya bekerja di Cafe ini untuk mengisi waktu luang ketika tidak ada jadwal kuliah sore hari. Selain itu saya bekerja disini untuk membantu orang tua di tengah pandemi Covid-19,” ujar Yasinta kepada Koranntt.com, Jumat 19 Februari 2021.

Ia bersama kelima saudaranya merupakan anak yatim piatu. Mereka dibesarkan oleh bibinya yang berprofesi sebagai penjual sayur.

“Kami dibesarkan dan disekolahkan oleh bibi kami. Karena kedua orang tua kami sudah meninggal saat kami masih kecil,” ungkap Yasinta, sambil meneteskan air mata.

Wanita asal Nagekeo ini menuturkan, uang yang diperoleh dari hasil kerjanya akan digunakan untuk biaya kuliah, dan sebagian disisikan untuk membiayai hidupnya selama masa pandemi covid-19.

BACA JUGA:  Bupati Jafar Positif Covid-19, Jurnalis di Ende Jalani Rapid Antigen

“Saya kerja di sini kebetulan jadwal kuliah beberapa bulan kedepan pada pagi hari. Sehingga waktu sore, saya manfaatkan untuk bekerja disini,” terangnya.

Meski demikian, Yasinta menjelaskan, di tengah pandemi covid-19, semua sektor usaha mengalami penurunan penghasilan yang sangat drastis, termasuk penghasilan bibinya sebagai penjual sayur.

“Hal itu yang membuat saya termotivasi untuk bantu ringankan beban bibi dengan bekerja sebagai pramusaji. Soal kerja itu sudah menjadi hal biasa. Sejak masuk kuliah tahun 2018, saya pernah bekerja di salah satu toko di Kabupaten Nagekeo selama dua tahun,” tutur gadis kelahiran 1998 itu.

Bagi Yasinta, hal yang paling utama dalam hidupnya adalah menyelesaikan pendidikan di Perguruan Tinggi, sehingga dapat membanggakan bibinya serta kedua orang tuanya.

“Saya betul-betul membagi waktu kuliah dan kerja. Karena target saya menyelesaikan kuliah selama empat tahun bisa terealisasi, dan membanggakan bibi,” ucapnya.

Yasinta mengucapkan terima kasih kepada pemilik Cafe Garden yang telah menerimanya kerja sebagai salah satu karyawan.

“Saya ucapkan terima kasih karena  telah memberikan  kepercayaan kepada saya sebagai salah satu karyawan di tempat usaha ini,” pungkasnya. (TR/AB/KN)