Kupang, KN — Pemerintah Kelurahan Oebobo, terus menunjukkan komitmen dalam menjalankan program prioritas Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo dan Serena Cosgrova Franscies, di berbagai bidang, mulai dari penanganan sampah, pengembangan UMKM, pelestarian budaya, hingga penerapan ketertiban sosial melalui pembatasan jam pesta.
Lurah Oebobo, Jon Edward P. Purba, S.E., M.M, menjelaskan bahwa seluruh kegiatan di tingkat kelurahan dilaksanakan sejalan dengan arahan dan kebijakan Pemerintah Kota Kupang yang berorientasi pada peningkatan kualitas hidup warga dan mewujudkan Kota Kupang yang bersih, tertib, dan berdaya saing.
“Kami di Kelurahan Oebobo telah menindaklanjuti program Pemerintah Kota dalam bidang penanganan sampah dengan membentuk Satgas Penanggulangan Sampah dan menetapkan empat titik Tempat Penampungan Sementara (TPS),” ujar Jon saat ditemui di kantornya, Rabu (5/11/2025).
Selain itu, pihaknya tengah berproses membentuk Bank Sampah sebagai upaya mendorong ekonomi sirkular di masyarakat. Pemerintah Kota Kupang melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) juga telah menyalurkan delapan kontainer sampah untuk mendukung sistem pengelolaan sampah di wilayah tersebut.
Jon mengakui, tantangan terbesar masih pada kesadaran masyarakat dalam memilah dan membuang sampah pada tempatnya. Namun, ia optimistis dengan edukasi dan pendampingan berkelanjutan, warga Oebobo dapat menjadi contoh dalam penerapan pengelolaan sampah berbasis masyarakat.
Dorong UMKM Naik Kelas
Dalam mendukung program pemberdayaan ekonomi rakyat yang dicanangkan Wali Kota dan Wakil Wali Kota, Kelurahan Oebobo aktif memfasilitasi pelaku UMKM untuk mendapatkan akses permodalan dan pendampingan usaha.
“Kami baru-baru ini menyalurkan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) bagi pelaku UMKM serta menerima bantuan modal dari Jaminan Kredit Daerah (Jamkrida) untuk warga kami,” terang Jon.
Pemerintah kelurahan telah mendata lebih dari 160 pelaku usaha mikro dan pedagang kaki lima di wilayah Oebobo dan akan melanjutkan pendataan ke sektor usaha formal seperti toko dan ruko.
Data ini akan digunakan sebagai dasar untuk koordinasi dengan dinas terkait agar UMKM dapat tumbuh secara berkelanjutan.
“Upaya yang kita lakukan ini juga adalah untuk mendukung program Pak Wali Kota Kupang dan Ibu Wakil Wali Kota Kupang di bidang pengembangan UMKM,” tegasnya.
Lestarikan Budaya Lewat Festival Oebobo
Sebagai bagian dari program penguatan identitas dan kebanggaan daerah, Kelurahan Oebobo menggelar Festival Budaya Oebobo pada 1–2 Oktober 2025 di Jalan Lalamentik.
Acara ini melibatkan partisipasi luas warga, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, serta para pelaku UMKM lokal.
Festival tersebut menampilkan lima kategori lomba, yakni tarian tradisional, solo, fashion show, busana terbaik, dan tarian kolaborasi. Selain menjadi ajang pelestarian budaya, kegiatan ini juga memberikan dampak ekonomi langsung bagi UMKM yang menjual produk lokal.
“UMKM sangat antusias karena produk mereka laris selama festival. Ini bukti bahwa kegiatan budaya juga bisa menggerakkan ekonomi masyarakat,” kata Jon.
Tegakkan Ketertiban Lewat Pembatasan Jam Pesta
Sementara itu, untuk menindaklanjuti Surat Edaran Wali Kota Kupang Nomor 6 Tahun 2025 tentang pembatasan waktu kegiatan malam, Kelurahan Oebobo aktif melakukan sosialisasi dan pengawasan hingga ke tingkat RT/RW.
Jon menegaskan bahwa aturan tersebut bukan untuk membatasi kebebasan warga, tetapi untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan bersama.
“Jika musik pesta masih keras lewat pukul 22.00 WITA, kami beri imbauan. Namun jika sampai pukul 00.00 WITA belum berhenti, kami bersama Bhabinkamtibmas akan turun langsung untuk menghentikan,” jelasnya.
Sejauh ini, tidak ada keluhan masyarakat terkait penerapan aturan tersebut. Warga Oebobo disebut semakin memahami pentingnya saling menghormati dalam lingkungan padat penduduk.
Program Pro-Rakyat untuk Kota Kasih
Jon menegaskan, seluruh kebijakan yang dijalankan pemerintah, baik di tingkat kota maupun kelurahan, sepenuhnya berpihak pada kepentingan masyarakat.
“Apapun program yang dilakukan pemerintah, mulai dari penanganan sampah, dukungan bagi UMKM, hingga pembatasan jam pesta, semuanya demi kebaikan warga. Kami ingin Kota Kupang semakin bersih, tertib, dan nyaman sebagai Kota Kasih,” tutupnya. (AGN/ADV)

