Dugaan Korupsi Pekerjaan Jalan di Lembata Naik Status, Jaksa Periksa Tiga Saksi

Kajari Lembata Jupiter Selan. (Foto: RL/Okenusra)

Lewoleba, KN – Kasus dugaan korupsi proyek pekerjaan peningkatan jalan Simpang Lerahinga – Simpang Banutobo, Kabupaten Lembata, oleh CV Lembata Jaya naik status.

Peningkatan status dari penyelidikan (Lid) menjadi penyidikan (Dik), setelah dilakukan gelar perkara (ekspose) di Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Timur (Kejati NTT).

“Kasus dugaan korupsi proyek pekerjaan peningkatan jalan Simpang Lerahinga – Simpang Banutobo, Kabupaten Lembata, oleh CV Lembata Jaya naik status,” kata Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Lembata, S. H. M. H, Selasa (23/42024).

Dijelaskan Kajari Lembata, Yupiter Selan, peningkatan status kasus tersebut dari penyelidikan menjadi penyidikan setelah ditemukan unsur perbuatan melawan hukum (PMH) oleh penyidik Tipidsus Kejari Lembata.

“Unsur perbuatan melawan hukum (PMH) telah terpenuhi dan setelah gelar perkara maka statusnya dinaikan ke penyidikan,” ungkap Kajari Lembata, Yupiter Selan.

Ditambahkan Kajari Lembata, dalam kasus ini penyidik Tipidsus Kejari Lembata telah memeriksa konsultan pengawas dalam proyek pekerjaan peningkatan jalan Simpang Lerahinga – Simpang Banutobo, Kabupaten Lembata, oleh CV Lembata Jaya. 

Selain itu, lanjut Kajari Lembata, penyidik Tipidsus Kejari Lembata telah menjadwalkan sejumlah saksi dalam kasus itu. Dan, sesuai rencana hari ini Rabu 24 April 2024, jaksa akan memeriksa tiga orang sebagai saksi.

BACA JUGA:  KKB Papua Bikin Ulah, Bakar Pesawat Susi Air, Pilot dan Penumpang Diduga Disandera

“Hari ini, konsultan pengawas diperiksa. Besok (hari ini) itu rencananya akan diperiksa lagi tiga orang sebagai saksi,” ujar Kajari Lembata.

Dijelaskan Yupiter Selan, proyek pekerjaan peningkatan jalan simpang Lerahinga – Simpang Banutobo, Kabupaten Lembata dikerjakan pada tahun 2022 lalu dengan nilai kontrak sebesar Rp5,6 miliar.

Menurut Kajari Lembata, proyek pekerjaan dengan nilai kontrak sebesar Rp5, 6 miliar dikerjakan oleh CV Lembata Jaya milik Aci Leli.

“Nilai proyeknya sebesar Rp5,6 miliar. Yang kerjakan itu CV Lembata Jaya milik Aci Leli,” kata Kajari Lembata, Yupiter Selan.

Ditegaskan Kajari Lembata, dalam proyek pekerjaan peningakatan jalan simpang Lerahinga – simpang Bonutobo, Kabupaten Lembata berpotensi menimbulkan kerugian keuangan negara.

Untuk itu, kata Kajari Lembata, Yupiter Selan, tim penyidik tindak pidana khusus (Tipidsus) Kejaksaan Negeri Lembata tinggal menunggu hasil perhitungan dari ahli. (*/KN)