Peringati HARDIKNAS, Wali Kota Kupang Tegaskan Pentingnya Membangun SDM Berkualitas

Wali Kota Kupang dr. Christian Widodo bersama Ketua PKK Kota Kupang Ny. dr. Widya Cahya, didampingi Kadis Pendidikan dan Kebudaan Kota Kupang Dumuliahi Djami, dan Ketua Yayasan Generasi Cahaya Bangsa David Fulbertus saat tiba di sekolah Buoyant Montessori School untuk melangsungkan apel bendera dalam rangka HARDIKNAS 2 Mei 2025. (Foto: Ama Beding)

Kupang, KN – Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo memimpin apel peringatan Hardiknas tingkat Kota Kupang pada Jumat (2/5/2025). Acara ini dilaksanakan di Buoyant Montessori School dan dihadiril oleh seluruh guru se-Kota Kupang.

Dalam sambutannya, Wali Kota Kupang Christian Widodo mengatakan, membangun sebuah kota bukan hanya tentang membangun gedung dan jalan yang bagus atau kantor-kantor yang mewah.

Tapi membangun sebuah kota juga berarti menghadirkan udara pagi yang sejuk, taman-taman kota yang nyaman, jalan-jalan yang bersih, pohon-pohon yang hijau, juga yang paling penting membangun kota adalah membangun manusia yang tinggal di dalamnya.

“Oleh karena itu, membangun manusia artinya membangun pendidikan dan kesehatan. Jadi kalau kita membangun manusia SDM berkualitas, kita harus berikan akses pendidikan yang baik dan kesehatannya harus baik, baru dia jadi manusia yang unggul,” tegas dr. Christian.

Wali Kota Kupang menyampaikan terima kasih untuk kerja keras para guru se-Kota Kupang, yang telah menghadirkan beberapa prestasi di bidang pendidikan.

Ia menjelaskan, angka terakhir partisipasi PAUD naik dari 54,8 menjadi 55,9 untuk SD naik dari 92 menjadi 93. Rasio guru murid sekarang 1 berbanding 8. Artinya 1 guru dapat mengajar 8-9. “Ini angka yang bagus sekali. Di tempat lain, 1 Guru bisa mengajar 20 siswa. Kalau satu guru menanggung beban terlalu banyak, pasti kualitas mengajarnya jadi menurun,” terangnya.

Ia menyebut, Kota Kupang masuk dalam indikator yang cukup baik, karena rasio guru dan murid adalah 1 guru berbanding 8 atau 9 siswa. Di samping itu, angka harapan lama sekolah mencapai 16,44 tahun, dan rata-rata lama sekolah 11,64 tahun. Capaian ini dilengkapi dengan tingkat kelulusan SD dan SMP yang sukses mencetak 100% dalam 2 tahun terakhir.

“Ini semua berkat kolaborasi. Saya selalu sampaikan, di dalam persatuan kita menemukan kemenangan. Ini bukti kalau kita bersatu kita bisa menang di dalam banyak hal. Capaian ini bukan sekedar angka, tapi ini menunjukkan keseriusan kita dalam membangun pendidikan di Kota Kupang,” ujarnya.

BACA JUGA:  Beasiswa dari Pemprov NTT Belum Cair, 157 Mahasiswa Maranatha Terancam DO

Politisi PSI ini menyampaikan, misi pengembangan karakter anak sekolah, sudah sesuai dengan dengan visi misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kupang Chris-Serena, di mana nomor satu adalah membangun SDM yang berkualitas dan berkarakter.

“Kita taruh paling atas, karena bagi kami membangun kota itu paling penting adalah membangun SDM. Jadi pendidikan ini juga bukan hanya soal kita memiliki nilai ujian yang tinggi, tetapi bagaimana kita membangun karakter anak,” jelasnya.

Ia menegaskan, membangun Kota Kupang, sama dengan bagaimana membangun karakter warga, yang mampu menghargai satu sama lain, mampu menciptakan budaya bersih, menghargai adat, serta menghargai orang yang lebih tua.

“Jadi mendidik anak itu bukan soal nilai ujian saja, tapi juga harus karakter yang kita bangun. Orang bijak bilang kalau anda mau merencanakan satu tahun, tanamlah padi. Kalau mau merencanakan 10 tahun tanamlah pohon. Kalau mau merencanakan 100 tahun, maka berinvestasi lah pada manusia, didiklah manusia itu. Jadi ini sangat penting,” tegasnya.

Dengan demikian, Wali Kota Kupang berharap agar guru dan Dinas Pendidikan selalu menghadirkan kebijakan-kebijakan yang berpihak pada rakyat, serta menghadirkan akses pendidikan yang merata baik untuk siswa maupun guru.

Wali Kota Chris Widodo juga berpesan agar para guru harus konsisten mengajar, dan terus konsisten untuk berdampak bagi masyarakat di sekitar. “Kadang kita lupa kita komitmen di awal, tapi kita tidak konsisten seiring jalan. Komitmen itu paling gampang, tanda tangan hitam di atas putih, nanti setelah itu, seiring jalan kita mulai tidak konsisten, mulai lupa dengan janji kita,” tegasnya.

“Itulah kenapa saya selalu bilang, komitmen itu penting itu, tapi itu hanya untuk di awal. Konsistensi lebih penting, untuk mengakhiri semua yang kita mulai. Tanpa komitmen, anda tidak bisa memulai sebuah pekerjaan. Tapi tanpa konsistensi, anda tidak bisa mengakhiri pekerjaan itu,” pesannya. (*)

IKUTI BERITA TERBARU KORANNTT.COM di GOOGLE NEWS