Besipae, KN – Tokoh adat dan masyarakat Besipae, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) masih menyimpan kekecewaan terhadap mantan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) yang diduga mengambil alih tanah adat mereka sejak tahun 2020.
Tanah Besipae seluas 3.750 hektare tersebut telah diambil pemerintah dihajikan lokasi pertanian, peternakan dan perkebunan. Meski demikian, hingga saat ini, belum ada perkebunan maupun peternakan yang nampak di lokasi tersebut.
Ketika itu, tokoh adat Besipae, Nikodemus Manao ditangkap dan dijebloskan ke penjara karena berusaha mempertahankan tanah leluhurnya. Ia baru dibebaskan pada Agustus 2023.
Karena itu, saat Nilkodemus dan warga menerima informasi bahwa Johni Asadoma dan rombongan akan melintasi Besipae, mereka menunggu di pinggir jalan untuk menyampaikan aspirasi sekaligus menyampaikan dukungan kepada paslon Melki-Johni.
“Bapak Johni bisa melihat buktinya nanti hasil suara di TPS kami yang akan memenangkan paket Melki-Johni,” kata Nikodemus Manao saat dialog singkat bersama Johni Asadoma.
Nikodemus menegaskan, dukungan warga Besipae kepada Melki-Johni akan diberikan secara penuh. Penegasan itu disampaikan saat Johni dan rombongan diajak untuk mampir di Nikodemus.
Johni mencatat satu per satu yang disampaikan masyarakat untuk selanjutnya, ditangani secara tuntas setelah Melki-Johni terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur pada pilkada 27 November 2024.
Mereka yakin hanya Melki-Johni yang mampu menyelesaikan persoalan di Besipae.
Adapun Nikodemus Manao dihukum selama 6 bulan penjara di TTS, karena dituduh melakukan penganiayaan terkait dengan penggusuran belasan rumah warga Besipae oleh pemerintah. (vany/gma)