Waikabubak, KN – Ratu Wulla, ST, anggota DPR RI Komisi IX, mendorong warga Desa Manu Mada, Kabupaten Sumba Barat, untuk berkomitmen mendukung upaya percepatan penurunan stunting di Nusa Tenggara Timur (NTT).
“NTT masih memiliki prevalensi stunting tertinggi nasional, mencapai 35,3% berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022,” ujar Ratu Wulla, Jumat (26/1/2024)
Anggota DPR RI dari Fraksi NasDem tersebut menyoroti bahwa dampak stunting tidak hanya terkait tinggi badan, melainkan juga mempengaruhi kecerdasan yang menurun dan dapat menyebabkan penyakit kronis pada anak-anak dengan kondisi kesehatan yang tidak optimal atau stunting.
Di hadapan masyarakat Desa Manu Mada, Ratu Wulla meminta warga berkomitmen untuk memastikan setiap keluarga mendapatkan asupan gizi yang mencukupi bagi ibu hamil dan anak-anak usia 6-23 bulan.
Lebih penting lagi, Ratu Wulla menekankan pentingnya memutus mata rantai stunting dengan memastikan bahwa setiap pasangan usia yang akan memasuki tahap pernikahan adalah pasangan yang sehat. Sehingga anak-anak yang dilahirkan berada dalam kondisi sehat.
Anarato, salah satu peserta kampanye percepatan stunting di Desa Manu Mada menyatakan bahwa, sebagai pasangan muda, informasi yang disampaikan oleh anggota DPR RI Komisi IX Ratu Wulla dan mitranya BKKBN sangat penting.
Melalui kampanye ini, masyarakat dapat memahami apa itu stunting dan potensinya membahayakan anak-anak dalam keluarga. Pengetahuan ini juga memberikan bekal bagi masyarakat untuk memastikan ibu hamil dan anak balita mendapatkan gizi yang cukup. (*/kn)