Kupang, KN – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) El Tari Kupang memperkirakan puncak musim hujan akan terjadi di bulan Januari tahun 2023.
Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG El Tari Kupang, Maria Patrisia Seran mengatakan, beberapa hari terakhir, NTT memang dilanda cuaca yang cukup ekstrem.
“Kalau masalah hujan, sejak tanggal 25 Desember 2022 saja curah hujannya cukup tinggi. Sedangkan angin kencang disebabkan adanya daerah tekanan rendah di Australia bagian barat,” ujar Patrisia, Senin 2 Januari 2022.
Menurut Patrisia, daerah tekanan rendah merupakan eks siklon tropis ellie yang memang sudah punah, namun siklon tropis ini terjadi karena kondisi lingkungan masih memungkinan. Dan saat ini tekanan anginnya mencapai 994 Hectopascal.
“Ketika ada daerah tekanan rendah yang sifatnya menarik massa udara, maka angin akan bergerak dari daerah tekanan tinggi menuju daerah bertekanan rendah,” jelas Patrisia.
Selanjutnya, kata dia, jika terdapat daerah dengan tekanan rendah di NTT atau sekitarnya, maka dia akan menarik angin dari arah utara untuk menuju daerah tekanan rendah tersebut.
“Sehingga kecepatan anginnya yang dirasakan oleh satu wilayah itu akan terasa sangat kencang,” terang Maria Patrisia.
Berdasarkan analisis BMKG, cuaca buruk yang masih terjadi disebabkan sistem tekanan rendah masih cukup konsisten dan tersistem, karena posisi matahari pun masih berada di belahan bumi selatan.