Harga Pangan Melonjak Jelang Natal dan Tahun Baru

Rata-rata harga semua jenis bahan pangan naik.

Aktivitas pedagang di Pasar Inpres Naikoten, Kota Kupang. (Foto : Veronika)

Kupang, KN – Jelang perayaan Hari Raya Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru), mayoritas harga pangan di sejumlah pasar tradisional di Kota Kupang mengalami kenaikan cukup signifikan.

Pantauan KORANNTT.com Rabu 21 Desember 2022 di Pasar Inpres Kota Kupang, ada sejumlah bahan pokok yang mengalami kenaikan, seperti telur ayam, bawang merah, cabai, daging ayam hingga daging sapi.

Telur ayam yang semula harga Rp50 ribu per rak, kini mengalami kenaikan Rp60 hingga Rp65 ribu. Sedangkan telur ayam yang awalnya Rp30 ribu per kg, sekarang mencapai  Rp40 sampai Rp45 ribu per kg.

Selanjutnya, harga cabai yang awalnya Rp50 ribu, kini mengalami lonjakan drastis, yaitu mencapai angka Rp80 ribu per kg.

Sementara harga daging ayam dan daging sapi pun perlahan ikut menanjak naik, jelang perayaan hari raya besar bagi umat Kristen ini.

Harga daging ayam yang sebelumnya Rp50 ribu per ekor kini meningkat jadi Rp80-Rp100 ribu, dan daging sapi melonjak hingga Rp110 ribu, setelah sebelumnya hanya berharga Rp100 ribu per kg.

Sembilan Bahan Pokok (Sembako) lainnya yang juga mengalami kenaikan di Pasar Inpres Kupang berupa minyak goreng kemasan dan gula pasir.

BACA JUGA:  Bocah Lumpuh di Manggarai, NTT Butuh Uluran Kasih

Minyak goreng kemasan yang semula harga Rp18 ribu, naik menjadi Rp20 ribu. Sedangkan gula pasir dari harga Rp15 ribu, kini jadi Rp16 ribu.

Harga sayuran pun ikut mengalami kenaikan. Seperti wortel, dari harga Rp20 ribu per kg, kini menjadi Rp30 ribu.

Sementara kentang Rp20 ribu per kg, sekarang menjadi Rp25 ribu, dan kacang merah dari Rp30 ribu naik jadi Rp35 ribu per kilo.

Meti, salah satu pedagang pasar yang ditemui awak media menjelaskan, memang ada sejumlah harga pangan yang mengalami kenaikan.

Meski demikian, kata dia, kebutuhan Sembako lain di Kota Kupang, khususnya di Pasar Inpres Kupang harganya masih tergolong stabil.

“Harga sembako lain yang tetap stabil itu seperti cabai keriting, bawang putih, jahe, dan sembako jenis lainnya,” ujar Meti.

Menurutnya, kenaikan harga pasar bukan karena menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru (Nataru). Tetapi juga disebabkan cuaca yang tidak mendukung. “Terutama di musim hujan seperti saat ini,” tandasnya. (Vr/Rt)