Tenda Pameran Festival Kopi Manggarai Ambruk, Peserta Kecewa dengan Panitia

Kegiatan Festival Kopi berlangsung sejak tanggal 1 hingga 7 Agustus 2022 di alun-alun Lapangan Motang Rua, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, NTT.

Tenda Pameran Festival Kopi Manggarai Ambruk, Peserta Kesal dengan Panitia (Foto: Yhono Hande)

Ruteng, KN – Sebanyak empat unit tenda stand pada Festival Kopi Manggarai (FKM), ambruk akibat diterpa angin kencang Rabu 3 Agustus 2022 sekira pukul 14.00 Wita.

Kegiatan Festival Kopi berlangsung sejak tanggal 1 hingga 7 Agustus 2022 di alun-alun Lapangan Motang Rua, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, NTT.

Monika, salah satu peserta pameran, kepada media ini mengaku kecewa lantaran dengan panitia dalam hal ini Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Manggarai.

Menurutnya semua barang dagangan miliknya hancur, akibat ambruknya tenda pameran.

Saat kejadian, hanya pihak anggota dari Polres Manggarai yang membantunya, sementara pihak panitia tidak berada di tempat.

“Aduh pak, tolong saya. Hancur semua saya punya barang dagangan,” ucap Monika kepada wartawan.

Menurut Monika, modal dagangan untuk persiapan malam pameran sebesar Rp1,5 juta berserakan, juga gerobak dagangnya rusak serta piring dan gelas pecah.

“Pak tolong, saya dapat modal usaha ini sampai tiarap. Kalau sudah begini saya tidak tau mau bagaimana lagi,” jelas Monika, sambil meneteskan air matanya.

BACA JUGA:  Anggota Polres Manggarai dan Tahanan Rutan Jalani Rapid Test Antigen

Setelah kejadian, kata Monika, pihak panitia mendatangi tenda miliknya dan berjanji akan mendiskusikan kejadian tersebut.

“Panitia sudah ketemu dengan saya setelah kejadian tadi. Mereka bilang nanti kita diskusikan bersama karena ini musibah,” ungkapnya.

Dikatakannya, kerugian akibat ambruknya terop stan pameran tersebut diperkirakan mencapai Rp7 juta. “Saya harap pihak panitia ganti rugi,” ucapnya.

Sementara Tian, salah satu peserta pameran yang menjual pakaian mengaku kecewa kepada panitia pameran FKM.

Menurut dia, sebelumnya mereka sudah memberikan masukan kepada pihak panitia terkait cara pemasangan terop karena tidak ada pengikatnya.

“Kami ini peserta pameran setiap tahun, tahu persis cara pemasangan terop. Seharusnya dalam pemasangan terop harus ada pengikat antara terop yang satu dengan yang lainnya. Tidak hanya memasang dengan cara memanjang, tetapi harus berjejer depan dan belakang,” tegasnya. (Yhono Hande)