Hukrim  

Sidang Lanjutan Randy, Saksi Sebut Ada Bau Menyengat dan Darah Dalam Mobil Rush

Sidang yang berlangsung di Ruang Cakra PN Kupang, Kamis 2 Juni 2022 ini dipimpin langsung oleh Ketua Pengadilan Negeri (PN) Kupang, Wari Juniati.

Terdakwa Randy Badjideh (Foto: Eman Krova)

Kupang, KN – Pengadilan Negeri (PN) Kupang kembali menggelar sidang lanjutan kasus pembunuhan Astri Manafe dan Lael Maccabee dengan terdakwa RB alias Randy Badjideh.

Sidang yang berlangsung di Ruang Cakra PN Kupang, Kamis 2 Juni 2022 ini dipimpin langsung oleh Ketua Pengadilan Negeri (PN) Kupang, Wari Juniati, dihadiri Jaksa Penuntut Umum (JPU) dan empat orang majelis hakim lainnya.

Sidang dengan agenda pemeriksaan saksi ini menghadirkan lima orang saksi. Mereka adalah pengawas cleaning service Kantor BPK RI, Marten Taunus dan Feri Tanus, serta Jhoni Santoso selaku Security kantor BPK, pengawas Car Wash Dinamond, Daniel Nelson Lakusa, serta Yohanes Jhonson selaku pihak rental.

Pengawas Car Wash Dinamod, Daniel Nelson Lakusa mengatakan, pada akhir Agustus 2021 silam, pihaknya menerima sebuah mobil jenis Rush hitam untuk dicuci, dengan keluhan costumer bahwa terdapat bau menyengat di dalam mobil.

“Mobil itu dihantar oleh om Sam dan Jones tanggal 31 Agustus 2022. Kami terima mobil itu siang menjelang sore,” ujar Daniel di saat menjawab pertanyaan jaksa.

Menurutnya, ketika Sam menghantarkan mobil, ia menyempaikan keluhannya bahwa mobil itu bau dikarenakan bekas ikan mentah, sehingga harus diberisihkan secara menyeluruh, terutama bagian jok, karpet dan dek mobil.

“Om Sam bilang mobilnya bau amis karena bekas bawa ikan mentah. Itu keluhan costumer waktu itu. Dan kalau keluhan seperti itu biasanya kami kerjakan paling lambat tiga hari,” jelasnya.

BACA JUGA:  Gubernur VBL Minta Gereja Terlibat Atasi Masalah Stunting di NTT

Ia menjelaskan, di bagian jok mobil Rush, pihaknya menemukan taburan kopi bubuk yang cukup banyak. Saat membuka karpet mobil, terdapat bercak atau flek yang menimbulkan bau yang sangat menyengat.

“Memang ada beberapa lokasi yang ditaburi kopi. Saat kami buka karpet, ada flek di bagian belakang, tengah, dan dibagian dek mobil. Itu sangat bau. Warnanya coklat cendrung kehitaman,” terang Daniel.

Meski mobilnya sudah dicuci berulang kali, kata dia, bau mobilnya tidak berubah. Aroma bangkai dan bau amis itu tetap tercium, sehingga pihaknya menawarkan untuk menggantikan karpet mobil itu.

“Mobil dicuci berulang kali baunya tetap menyengat. Akhirnya kita menyerah dan mengembalikan mobil itu dengan aroma seperti itu, dengan biaya sebesar Rp850 ribu. Sampai sekarang kami juga tidak tahu, karpetnya diganti atau tidak,” ungkapnya.

Ia menambahkan, dari sekian banyak keluhan costumer, pihaknya baru menemukan kejadian pada mobil jenis Rush tersebut. “Dari sekian keluhan costumer, ini yang paling parah. Karena kami sampai menyerah,” jelasnya.

Di bagian belakang kursi mobil, pihaknya menemukan bercak darah yang belum terlalu kering. Sementara di jok bagian tengah tidak terdapat bercak, namun baunya cukup menyengat.(*)