Jeriko-Herman Man Kebut Program Air Bersih di Ujung Masa Jabatan

Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore dan Wakil Wali Kota Kupang Herman Man (Foto: Istimewa)

Kupang, KN – Kota Kupang sudah lebih maju dari lima tahun silam. Banyak capaian-capaian positif ditorehkan oleh Wali Kota Kupang Dr. Jefirstson Riwu Kore dan Wakil Wali Kota Kupang dr. Hermanus Man.

Kedua figur yang lima tahun silam dikenal dengan tagline Firman-Mu itu berhasil menyulap sejumlah taman kota menjadi lebih indah.

Kota Kupang pun kini lebih dikenal dengan kota sejuta lampu yang membuat wajah kota ini menjadi lebih indah.

Di akhir masa jabatannya, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kupang masih memiliki berbagai program strategis untuk dilaksanakan.

Salah satunya yang menjadi fokus orang nomor satu dan dua di Kota Kupang itu adalah pemenuhan kebutuhan air bersih.

Kebutuhan air di Kota Kupang masih saja menjadi masalah serius yang belum diselesaikan secara tuntas.

Meski demikian, kerja keras pria yang akrab disapa Jeriko dan Herman Man ini mulai menunjukan hasil yang nyata.

Setidaknya ada tiga lokasi yang akan dan sedang dibangun sumber air untuk dialirkan bagi warga Kota Kupang, yaitu Kali Dendeng, Air Sagu, dan Kali Liliba atau Bendungan Kolhua.

Tiga lokasi ini sudah diusulkan kepada Kementerian PUPR untuk segera dibangun sumber air bersih bagi warga Kota Kupang. Saat ini pembangunan air bersih sedang dilakukan di Kali Dendeng.

Khusus Kali Dendeng, air yang akan dialirkan ke rumah warga berkapasitas 12 ribu pelanggan. Sampai hari ini baru 1000 sambungan rumah yang akan diberikan secara gratis.

“Sisanya pengajuan seperti biasa. Kami berharap tidak ada biaya terlalu banyak, sehingga yang diprioritaskan adalah pelayanannya. Ini akan menambah PAD yang lebih banyak,” ucap Jeriko dalam jumpa Pers bersama wartawan di Kupang, Kamis 13 Januari 2022.

BACA JUGA:  Langkah Dramatis Kenny Luter Sau, dari Panggung MC ke Gedung DPRD Kota Kupang

Selain pembangunan sumber air bersih, pemerintah Kota Kupang juga telah mengusulkan pembangunan bundaran El Tari, bundaran Oebobo, gerbang pintu masuk serta Jembatan Kembar Liliba.

“Semua sudah masuk dalam catatan kami. Sehingga siapapun nanti pejabat berikutnya mereka akan melanjutkan itu dan berpatokan pada catatan dan dokumen persetujuan. Tinggal dinegosiasikan,” tandasnya.

Sementara Wakil Wali Kota Kupang dr. Herman Man menegaskan, persoalan air bersih merupakan pekerjaan rumah bagi pemimpin Kota Kupang berikutnya.

“Sebetulnya zona air bersih Kota Kupang dibagi dalam 3 bagian. Pertama bagian timur di sebelah kali Liliba, kedua antara kali Liliba dan kali Dendeng, dan zona barat di sebelah kali Dendeng,” jelas dr. Herman Man.

Dengan pendekatan itu, maka ke depannya pemerintah Kota Kupang berharap agar Bendungan Kolhua segera dibangun untuk mendukung kebutuhan air bersih bagi warga di wilayah timur dan tengah.

dr. Herman Man menyatakan, sebelum masa jabatan mereka berakhir, pihaknya akan mendesak Gubernur NTT dan Kementerian PUPR untuk segera membangun Bendungan Kolhua yang perencanaanya sudah ditenderkan.

“Kita berharap siapapun Wali Kota berikutnya harus bisa mulai membangun dan itu sudah bisa membantu,” tambah dr. Herman Man.

Menurut Wakil Wali Kota Kupang, cakupan kebutuhan air bersih di Kota Kupang baru mencapai 51%. Dengan berbagai pembangunan sumber air bersih, maka bisa memenuhi kebutuhan air bersih sebanyak 70%.

“Bagian timur dalam ide saya nanti kita serahkan kepada PDAM Kabupaten Kupang. Jadi air dari Baumata tidak boleh lewat di kali Liliba lagi. Itu untuk 10 tahun ke depan,” ujarnya. (*)