Bukti Nyata Sinergitas Revolusi 5P-TJPS, Pemkab Kupang Panen Ribuan Ton Jagung

Panen Jagung di Kabupaten Kupang oleh Bupati Korinus Masneno dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Foto: Istimewa)

Oelamasi, KN – Duet kepemimpinan Drs. Korinus Masneno dan Jerry Manafe, SH, M.Th dalam memimpin Kabupaten Kupang kini memasuki tahun ketiga.

Usia kepemimpinan mereka memang baru seumur jagung, namun semangat membangun Kabupaten Kupang terus digelorakan.

Pemimpin yang dikenal dengan tagline KOMITMEN ini terus melakukan berbagai gebrakan yang revolusioner untuk mengangkat 400 ribu lebih masyarakat Kabupaten Kupang keluar dari jurang kemiskinan.

Program utama yang diusung oleh Bupati dan Wakil Bupati Kupang periode 2019-2024 ini adalah membangun Kabupaten Kupang berbasis ekonomi kerakyatan. Ekonomi kerakyatan pada prinsipnya adalah membangun dari apa yang dimiliki dan apa yang bisa dikerjakan oleh masyarakat Kabupaten Kupang. Program ekonomi kerakyatan ini bertumpuh pada sebuah gerakan yang dinamakan Revolusi 5P.

Bupati Korinus dan Wabup Jerry Manafe sadar betul, bahwa membangun Kabupaten Kupang tidak bisa menggunakan cara-cara biasa.

Namun membutuhkan sebuah aksi yang revolusioner sehingga perbaikan dan peningkatan ekonomi masyarakat Kabupaten Kupang bisa berlangsung pada masa kepemimpinannya.

Gerakan Revolusi di 5 sektor utama pembangunan Kabupaten Kupang ini kemudian disinergikan dengan program TJPS atau Tanam Jagung Panen Sapi yang dicanangkan oleh Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kupang Pandapotan Sialagan mengatakan, sepanjang tahun 2021, Pemerintah Kabupaten Kupang telah melakukan panen di atas lahan seluas 635 Ha.

“Rata-rata produktifitas (jagung,red) 4 sampai 6 ton per Ha. Itu yang sudah selesai dan sudah dipanen,” kata Sialagan kepada Koranntt.com, Minggu 12 Desember 2021.

Menurutnya, Revolusi 5P merupakan semangat yang ditanamkan kepada petani di Kabupaten Kupang untuk menanam tidak hanya di musim hujan, tetapi juga di musim panas.

Saat ini yang dikerjakan secara serius oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kupang adalah program TJPS. Program ini merupakan salah satu wujud nyata Revolusi 5P yang memanfaatkan lahan tidur menjadi lahan yang produktif.

“Panen jagung bisa di bulan Agustus pertengahan sampai September. Artinya lahan tidur bisa ditanam. Ini bentuk kesuksesan dan sinergitas program Gubernur NTT dan Bupati Kupang,” jelasnya.

Sialagan menyebut, untuk mewujudkan Revolusi 5P, harus didukung dengan sarana-prasarana seperti benih, pupuk, obat-obatan, dan alat-alat pertanian. Di samping itu, ada sumur bor, embung dan lain-lain.

Sarana dan prasarana pertanian ini sudah disalurkan kepada masyarakat Kabupaten Kupang. Tahun ini ada 3 unit Traktor roda 4 yang didistribusikan ke Kecamatan Taebenu, Amabi Oefeto dan Takari.

“Artinya bagaimana kita mau untuk mendistribusikan alsintan secara merata ke seluruh wilayah Kabupaten Kupang. Tidak hanya melulu di Kupang Timur dan Kupang Tengah. Harus ada pemerataan,” kata Kadis Sialagan.

Ia menambahkan, pemerintah Kabupaten Kupang juga menerima bantuan berupa pupuk dari pemerintah Provinsi dan pusat dalam rangka mensukseskan program TJPS. Bantuan yang diberikan juga berupa alat pompa air untuk lahan holtikultura di Amarasi Selatan.

Demi Kebutuhan Primer Masyarakat

Bupati Kupang Drs. Korinus Masneno kepada Koranntt.com belum lama ini mengatakan, Revolusi 5P bertujuan untuk memenuhi kebutuhan primer masyarakat dalam bentuk peningkatan income per kapita.

“Ini yang akan kita kerjakan kedepan. Paling tidak, kita ingin meningkatkan income per kapita masyarakat. Kita ingin agar kebutuhan-kebutuhan primer masyarakat bisa tertolong,” ujar Bupati Kupang Korinus Masneno.

Politisi Partai NasDem ini menyebut, Revolusi 5P adalah sebuah gerakan dan program pembangunan yang menyasar sektor-sektor penting di Kabupaten Kupang.

Bupati Kupang tentunya sangat mengenal dengan baik potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Kupang. Karena itu, Revolusi 5P yang diusung lebih fokus pada sektor-sektor unggulan seperti pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kelautan, serta pariwisata.

“Jika lima program ini kita bisa intensif bekerja sama dengan masyarakat, baik di pesisir, dan di pedesaan yang memiliki kemampuan, maka dampaknya pasti akan lebih besar,” ucap Bupati Masneno.

Sebagai daerah yang menopang kebutuhan pangan warga Kota Kupang, Kabupaten Kupang telah bertekad mengembangkan sektor pertanian. Sebagai bagian dari revolusi 5P, Bupati dan Wakil Bupati Kupang lebih fokus memperkuat alsintan atau alat mesin pertanian. 

Mereka juga mengeluarkan instruksi kepada para camat untuk mengawal Revolusi 5P di wilayah masing-masing. Pemkab Kupang juga memperketat penyaluran pupuk bersubsidi. Caranya adalah dengan mengalihkan penyaluran pupuk kepada BUMDes untuk mengurangi kebocoran dalam proses penyaluran.

Wilayah Kabupaten Kupang yang sebagian besarnya masih mengalami kesulitan air bersih membuat Bupati dan Wakil Bupati Kupang berpikir keras untuk mewujudkan revolusi 5P terutama dalam bidang pertanian. Untuk itu, duet kepemimpinan KOMITMEN tengah mempersiapkan program yaitu dengan membangun sumur bor.

Dalam waktu 5 tahun ke depan, mereka menargetkan sekitar 1000 sumur bor tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Kupang. Program sumur bor tersebut diyakini dapat membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air dalam bidang pertanian.

Di sektor perkebunan, Kabupaten Kupang merupakan wilayah yang sangat kaya akan sumber daya alam. Wilayah yang luas membuat Kabupaten Kupang dikenal sebagai daerah penghasil tanaman perkebunan. Sebut saja kopi, kelapa, coklat, dan kakao.

Potensi perkebunan yang sangat menjanjikan ini, akan dimanfaatkan oleh Bupati dan Wakil Bupati Kupang untuk diolah atau diekspor keluar daerah. Wilayah Amarasi Kabupaten Kupang merupakan daerah tujuan yang memiliki keunggulan untuk tanaman perkebunan khususnya kelapa.

BACA JUGA:  Lewat Program CSR, Bank NTT Danai Pembangunan Jalan Menuju Destinasi Wisata di Kabupaten Kupang

Melalui program Revolusi 5P, Bupati dan Wakil Bupati Kupang ingin membentuk masyarakat Kabupaten Kupang agar berorientasi bisnis dan kebutuhan pasar. Kelompok tani yang ada di seluruh wilayah Kabupaten Kupang akan dilatih diberdayakan untuk mengembangkan tanaman-tanaman perkebunan dengan pola-pola yang lebih modern. 

Demikian juga dengan pasar hasil perkebunan. Pemerintah Kabupaten Kupang telah berkomunikasi dengan beberapa investor untuk membeli hasil perkebunan milik masyarakat. Beberapa investor kabarnya tertarik untuk berinvestasi di Kabupaten Kupang dengan memanfaatkan hasil-hasil perkebunan.

“Bagaimana cara kami melakukannya? Kami akan mengundang investor untuk datang ke Kabupaten Kupang untuk membeli hasil panen tersebut. Cara ini menurut kami sudah sangat tepat untuk sedikit mengurangi permasalahan ekonomi di Kabupaten Kupang. Kalau pertanian dan perkebunan ini sudah maksimalkan kami kembangkan, maka pola hidup dan tingkat perekonomian masyarakat juga dapat dikatakan akan ikut berubah,” jelasnya secara lugas.

Dalam sektor peternakan, Bupati Drs. Korinus Masneno belum lama ini menjelaskan, persoalan utama dalam bidang peternakan bukan pada makin berkurangnya populasi ternak sapi tapi persoalan utama ternyata pada penyiapan pakan ternak. 

Peningkatan kualitas populasi ternak tergantung pada kualitas pakan. Ketersediaan pakan ternak sapi masih bergantung pada sisa tanaman lamtoro yang sudah ditanam sejak dulu.

Langkah yang akan dilakukan tentunya dengan mengurangi pemberian bantuan ternak kepada masyarakat, diubah menjadi program bagaimana menyiapkan kebun lamtoro teramba untuk pakan ternak. 

Bagi masyarakat yang sudah menyiapkan kebun pakan, pemerintah baru akan menyalurkan bantuan ternak melalui kerja sama dengan pihak Bank. Ternak-ternak yang dimiliki oleh masyarakat akan diasuransikan sehingga mengurangi kerugian masyarakat karena mati, sakit atau hilang.

“Intinya rakyat siapkan pakan, kita dorong kredit perbankan, kita siapkan pasar dan siapkan asuransi ternak,” ujar Bupati Masneno.

Selain sektor peternakan, Bupati dan Wakil Bupati Kupang menyiapkan bantuan peralatan perikanan bagi masyarakat Kabupaten Kupang yang berprofesi sebagai nelayan. Pemerintah Kabupaten Kupang pun merencanakan untuk merubah pola sasaran penerima bantuan. 

Kata Bupati Masneno, bantuan perahu bagi nelayan tidak tepat sasaran, karena diberikan kepada nelayan yang bekerja dibawah kendali para cukong dan bukan berusaha mandiri. Kedepan, bantuan peralatan akan fokus diberikan kepada para nelayan sesungguhnya yaitu masyarakat Kabupaten Kupang yang selama ini bekerja pada para cukong.

“Kelompok penerima akan saya seleksi secara ketat, termasuk kelompok penerima bantuan ternak sapi, sehingga tidak ada lagi tumpang tindih menerima bantuan terus-terusan. yang begini perlu ditertibkan tahun ini,” tegas Bupati Kupang.

Proses pembangunan masyarakat Kabupaten Kupang yang terbingkai dalam program Revolusi 5P oleh Bupati dan Wakil Bupati Kupang juga menyasar sektor pariwisata. 

Pemerintah Kabupaten Kupang akan fokus mengembangkan salah satu destinasi pariwisata di pantai selatan Kabupaten Kupang atau tepatnya di Pantai Teres Amarasi Selatan. Pemerintah Kabupaten Kupang akan menyiapkan infrastruktur dan grand design. Sementara untuk penataan lokasi wisata pantai teres sepenuhnya dibuka ruang untuk keteribatan masyarakat setempat termasuk para pengusaha lokal di Amarasi.

Kelengkapan fasilitas dalam objek wisata pantai teres seperti jalan setapak, homestay, spot foto, rumah makan, panggung untuk hiburan rakyat termasuk kebun wisata semuanya diserahkan kepada masyarakat untuk menyiapkannya dengan cara swadaya dan gotong-royong.

Hasil dari objek wisata itu nantinya diambil oleh masyarakat, sementara Pemkab Kupang akan memperoleh PAD dari karcis masuk para pengunjung. Sistemnya pun akan dikembangkan sehingga karcis masuk tidak ada lagi pembayaran tunai/cash, namun lebih pada pembayaran sistem nontunai. Sistem nontunai dilakukan untuk memghindari kebocoran.

“Pemerintah harus tuntas mengurus objek wisata, jangan hanya tunjuk dan bikin. Seperti di Oenesu, pemerintah tidak berani ambil karcis masuk karena tanah itu masih milik masyarakat,” jelas Bupati Kupang, Drs. Korinus Masneno.

Pola Inti Plasma

Duet KOMITMEN juga ingin membangun pola inti plasma dalam setiap kegiatan investasi di Kabupaten Kupang. Wilayah tersebut memang sangat berpotensi untuk pengembangan investasi terutama investasi garam dan ternak sapi.

Untuk pola investasi, Bupati Kupang, Drs. Korinus Masneno menginginkan agar proses pembangunan di Kabupaten Kupang harus berdampak bagi masyarakat. Sebabnya, ia ingin agar pengusaha dan masyarakat bisa bekerjasama dan saling menguntungkan satu sama lain.

Lahan yang berpotensi untuk pengembangan garam di Kabupaten Kupang, kata Masneno, bisa digunakan oleh para investor namun harus melibatkan masyarakat dalam proses kerja sehingga berdampak langsung terhadap masyarakat.

Dampak dari pengembangan pola inti plasma ini, secara langsung menciptakan lapangan kerja sendiri bagi masyarakat setempat. Di sisi lain, masyarakat akan menjadi bangga dengan pedapatan mereka sendiri yang semakin meningkat, tanpa harus terus tergantung pada uluran tangan pemerintah.

“Tugas kami pemerintah adalah menyiapkan alokasi dana bergulir untuk pengembangan lahan pertanian di Kabupaten Kupang. Dari dana bergulir itu yang nantinya akan digunakan untuk pengadaan bibit, pupuk, obat-obatan, alat-alat pertanian dan sebagainya. Di samping, pemerintah juga akan menyiapkan tenaga pendamping untuk melakukan penyuluhan terpadu dan pendampingan pengembangan tanaman yang sedang dibudidayakan,” pungkas Bupati Masneno. 

Mantan Wakil Bupati Kupang ini meminta dukungan dari masyarakat Kabupaten Kupang agar semua program kegiatan yang dilaksanakan terutama Revolusi 5P dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. (*)