Ruteng, KN – Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) St Agustinus Cabang Ruteng akhirnya memilih Nardi Nandeng sebagai Mandataris RUAC XVI/Formatur Tunggal/Ketua Presidium periode 2021-2022.
Terpilihnya Nardi Nandeng meneruskan tongkat estafet kepemimpinan organisasi dari pemimpin PMKRI Cabang Ruteng pada periode sebelumnya.
Pemilihan itu digelar melalui Rapat Umum Anggota Cabang (RUAC) PMKRI St Agustinus Cabang Ruteng, bertempat di Aula Dinas PPO Kabupaten Manggarai, sejak tanggal 23-27 Oktober 2021.
Ketua Panitia, Marianus Gampu, mengatakan, RUAC yang digelar telah membahas sejumlah agenda, terkait kerja pengurus pada periode selanjutnya, mengganti pengurus, serta memilih Mandataris baru.
“Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Ruteng, dalam agenda terakhirnya dalam RUAC ini adalah pemilihan Mandataris,” ujar Gampu kepada awak media, Rabu 27 Oktober 2021.
Menurut Gampu, dalam agenda umum, terdapat empat agenda penting yang dibahas. Diantaranya pengajuan kriteria bakal calon dan penyesuaian kriteria, bahwa bakal calon menyatakan kesepakatan untuk maju dalam tahap pemilihan.
“Pemilihan menggunakan sistem demokrasi dengan sistem voting terbuka. Hasil dari agenda ini, Nardi Nandeng terpilih sebagai Mandataris RUAC XVI /Formatur Tunggal/Ketua Presidium PMKRI Cabang Ruteng St Agustinus,” terangnya.
Mandataris atau Ketua Presidium terpilih, Nardi Nandeng, pada seremonial penutupan kegiatan RUAC menyampaikan, sebagai kader, ia akan bertanggungjawab penuh dan akan menghidupkan kembali ruang PMKRI kedepannya.
“PMKRI adalah Ruang mati, yang menghidupkan PMKRI adalah tanggung jawab dari setiap kadernya, mari kita belajar bersama untuk menghidupkan ruang ini,” tegas Nardi.
Nardi berkomitmen, ke depannya ia akan perkuat kapasitas intelektual dari setiap kader melalui kegiatan yang bersifat edukatif. “Ini akan dilaksanakan secara terus menerus sesuai dengan standar yang capai.” terang Nardi Nandeng.
Dia menjelaskan, kapasitas kader harus di prioritaskan, karena akan lebih mudah untuk mengurus semua persoalan yang sedang dihadapi organisasi, baik secara internal, maupun eksternal.
Tujuan lain dari peningkatan kapasitas kader adalah untuk dapat berjuang ditengah teknologi kian canggih. Sehingga, sebagai kader PMKRI, pihaknya tetap menjadi mitra kritis dari pemerintah, dan fungsi kontrol terhadap roda pemerintahan.
“Ini tugas mulia dan harga mati bagi kader PMKRI. Apapun bentuk persoalanya kalau berkaitan dengan kehidupan rakyat maka PMKRI akan bergerak dan bersuara,” tegasnya.
Ia menambahkan, pihaknya juga akan bermitra dengan pemerintah untuk memberikan sumbangsih pikiran dan gagasan yang bersifat membangun demi memperoleh kesejahteraan bagi rakyat. (*)