So’e, KN – Pada hari Senin (30/8) Bupati Timor Tengah Selatan Egusem Pieter Tahun meresmikan Impact Stunting Center of Excellence (ISCE) di Aula Kantor Bappeda Kabupaten TTS.
Pembangunan ISCE ini merupakan inisiatif organisasi non-profit yang fokus menangani stunting, 1000 Days Fund, dengan didanai oleh IshK Tolaram.
Selain Bupati TTS Egusem Pieter Tahun, peresmian ISCE juga dihadiri oleh Kepala Perwakilan BKKBN NTT Marianus Mau Kuru, dan Kepala Dinas KB Kabupaten TTS, Ria Tahun.
ISCE ini diharapkan akan menjangkau hampir 36 kecamatan di TTS dan dirancang untuk dapat menurunkan stunting di NTT sebesar 5-10 persen. Selain itu, proyek ini juga diharapkan akan menjadi bukti cara terbaik dalam mengatasi masalah stunting dengan berkelanjutan.
Saat ini, terdapat lebih dari 270.000 balita NTT mengalami stunting, yang berarti lebih dari 40% anak di kelompok usia ini menderita akibat stunting, atau kondisi gagal tumbuh kembang anak yang menyebabkan anak kurang cerdas dan mudah sakit.
Pandemi COVID-19 berdampak terhadap meningkatnya tingkat stunting di Indonesia. Sebelumnya, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo memperkirakan setidaknya 2 juta anak mengalami permasalahan gizi yang berisiko menyebabkan stunting pada anak.
Sebelum diperparah oleh pandemi, faktor-faktor seperti keamanan pangan, kurangnya keragaman nutrisi, dan penyakit yang berulang telah menjadi penyebab dasar dari stunting di NTT.
Menanggapi hal ini, organisasi non-profit 1000 Days Fund membangun ISCE di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) yang saat ini masih memiliki tingkat stunting tertinggi di NTT.
“Bersama Pemerintah Kabupaten TTS, Dinas KB TTS, BKKBN NTT, dan IshK Tolaram, kami mengundang seluruh mitra untuk bergabung bersama kami melawan stunting di Indonesia melalui Impact Stunting Center of Excellence. Dengan menjadi pusat pelatihan dan penyebaran alat dan teknologi baru, ISCE akan berkontribusi dalam mencapai target mengurangi stunting di Indonesia menjadi 14% pada tahun 2024,” kata Mei Tatengkeng, Deputi Direktur 1000 Days Fund dan menambahkan, “Melalui proyek ini, kami ingin menunjukkan bahwa upaya kemitraan multisektoral adalah jalan menuju penurunan stunting di Indonesia.”
Peresmian ISCE TTS ini sekaligus menandai dimulainya training untuk 32 orang tenaga kesehatan dari 8 puskesmas yang ada di TTS. Training yang mengawali dimulainya operasional ISCE TTS ini akan berlangsung selama dua hari dan mencakup berbagai modul edukasi untuk membangun pemahaman mendalam soal stunting untuk semua tenaga kesehatan yang berpartisipasi.
ISCE ini akan menjadi pusat distribusi teknologi, pelatihan inovatif untuk memperkuat sistem kesehatan yang fokus pada para tenaga kesehatan dan kader Puskesmas dan Posyandu di TTS. ISCE ini juga akan menjadi pusat inovasi dan intervensi untuk pencegahan dan penurunan stunting, tidak hanya di TTS, tetapi juga di NTT dan Indonesia. Semua inovasi & intervensi tersebut akan menyasar solusi yang berbiaya efektif dan skalabilitas agar dapat agar dapat direplikasi dan diperluas di wilayah lain. (Lidya)