Flotim  

KKN-PPM UGM Sosialisasi Cara Mengoptimalkan Limba Batok Kelapa di NTT

KKN-PPM UGM Sosialisasi Cara Mengoptimalkan Limba Batok Kelapa di NTT / Foto: Alfia Lutfi

Larantuka, KN – Universitas Gadjah Mada setiap tahunya mengadakan acara yang dinamai dengan KKN-PPM UGM (Kuliah Kerja Nyata- Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat).

Pada tahun ini tercatat kurang lebih ada 3000 mahasiswa yang mengikuti program ini yang tersebar di 34 propinsi di Indonesia.

Mahasiswa yang mengikuti KKN dibagi menjadi beberapa kelompok. Mahasiswa diharapkan dapat mengabdi dan membaktikan dirinya kepada masyarakat sesuai salah satu tri dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian masyarakat.

Salah satu kelompok KKN-PPM UGM yang telah terjun ke msyarakat adalah kelompok KKN Arata Bunga (Aramoana Tanjungbunga) di desa Waibao, Kecamatan Tanjungbunga, Kabupaten Flores Timur, Propinsi Nusa Tenggara Timur.

Kelompok KKN ini menarik minat untuk terjun di bidang pengolahan limbah. Limbah yang dijadikan program kerja dari KKN tersebut adalah limbah batok kelapa.

“Latar belakang kami memilih pengelolaan limbah batok kelapa adalah desa tersebut berada dipinggiran pantai yang banyak pohon kelapa tumbuh,” kata Alfia sebagai penaggung jawab program tersebut, pada Senin 16 Agustus 2021.

Alfia menambahkan, program sosialisasi pengeloahan limbah batok kelapa menjadi arang bricket ini tidak hanya menjadi program khusus untuk masyarakat desa Waibao.

BACA JUGA:  5 OPD Lingkup Pemkot Kupang Terima Penghargaan dari Ombudsman RI

Video sosialisasi pengolahan limbah batok kelapa menajdi arang bricket pun kini bisa dinikmati oleh khalayak ramai setelah di unggah pada kanal Youtube KKN-PPM UGM Arata Bunga.

Dosen pembimbing KKN Arata Bunga, Ghifari Yuristiadhi Masyhari Makhasi, S.S., M.A pun turut mendukung program yang dikerjakan oleh anak didiknya tersebut.

Menurutnya, program tersebut bisa menjadi solusi dalam permasalahan yang ada di desa Waibao.

“Program sosialisasi memang tidak bisa dilakukan secara langsung atau luring. Namun, teknologi yang dikuasai oleh mahasiswa juga tidak membuat mereka putus asa. Perkembangan media memang menjadi ujung tombak pada KKN kali ini. Program ini pun dapat menjadi pemantik bagi masyarakat di Desa Waibao,” ujar Ghifari.

Sementara Darius, selaku Sekretaris Desa Waibao mengaku sangat puas dengan sosialisasi pengolahan limbah batok menjadi arang bricket yang dikerjakan oleh kelompok KKN-PPM UGM Arata Bunga.

“Terima kasih yang sebanyak-banyak kepada kelompok KKN-PPM UGM Arata Bunga yang sudah memberi kami pilihan lain untuk mengelola limbah batok kelapa,” imbuhnya. (Alfia Lutfi)