Maumere, KN – Anggota DPRD Kabupaten Sikka Benediktus Lukas Raja fraksi PDI-P pada rapat kerja Gugus Tugas covid 19 Kabupaten Sikka bersama DPRD kabupaten Sikka secara virtual meminta agar Pemerintah segera melakukan evaluasi kepada para Nakes.
Pernyataan itu disampaikan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara DPRD Sikka dan Satgas Covid Sikka Jumat (9/07/21) .
RDP yang dipimpin Ketua DPRD Sikka Donatus David, digelar secara virtual. Beberapa anggota DPRD mengikuti secara offline di ruang paripurna, ada juga yang secara online. Sementara Satgas Covid Sikka dipimpin Bupati Sikka mengikuti secara online di ruang kerja Bupati Sikka.
Sekretaris Fraksi PDI-P Benediktus Lukas Raja menyetujui agar nasib para tenaga kesehatan diperhatikan bahkan dirinya juga meminta agar Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo dan Sekretaris Daerah Kabupaten Sikka melakukan evaluasi kepada para Nakes. Namun ia dengan tegas menyoroti agar para dokter dan tenaga kesehatan lainnya jangan menjadikan Covid-19 sebagai proyek yang menguntungkan.
“Pak Bupati, Pak SeKda tolong dievaluasikan pada para dokter kita setuju kita perhatikan mereka, mereka adalah garda terdepan para Nakes. Tapi jangan jadikan ini sebagai proyek” ujar Lukas Raja Sekretaris Fraksi PDI-P kabupaten Sikka dengan nada tegas dan lantang.
Politisi muda , cerdas dan enerjik ini tidak segan segan menyoroti para pemilik laboratorium yang selama ini melakukan rapid tes terhadap masyarakat. Mantan Ketua GMNI Sikka ini bahkan dengan lantang, tegas menyebutkan pandemi dijadikan proyek bisnis.
“Cek juga para yang punya laboratorium laboratorium jangan sampai alatnya ini hanya untuk covidkan orang, ini saya harus katakan untuk melindungi rakyat. Tiap hari kasusnya terus meningkat, jangan sampai pandemi ini proyek. bisnis rapid tes, bisnis APD , bisnis obati obatan,” tegas Sekretaris Fraksi PDI-P saat Vikom dengan Bupati Sikka, Wakil Bupati Sikka, Sekretaris Daerah Kabupaten Sikka dan Pimpinan OPD dari ruang Kula Babong DPRD Sikka.
Tidak hanya menggilas pemilik laboratorium. Dirinya juga mengatakan bahwa para Dokter dan Tenaga Kesehatan (Nakes) saat ini hanya mementingkan pasien Covid Karena mengejar insentif yang besar.
“Jangan sampai di rumah sakit semua urus covid karena insentifnya besar Pa Ketua. kalau penyakit jantung penyakit hati, ginjal yang lain usus buntu inikan biayanya kecil sehingga orang tidak fokus itu,” tegas Diki Raja dengan nada lantang. (*)