Kupang, KN – Seorang pengendara sepeda yaitu Sirajudin Bin Hasan (63) meninggal dunia usai insiden kecelakaan di Jl. Frans Seda, Kota Kupang pada Jumat, 23 April 2021.
Kepergian korban tentu meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga. Anak Sirajudin, yaitu Afwan Bimantoro pun mengungkapkan pesan ayahnya tiga hari sebelum kecelakaan.
Ditemui media ini di kediamannya di Kelurahan Bonipoi, Kota Kupang, Afwan mengungkapkan tiga hari sebelumnya, dia sempat melihat tingkah yang aneh dari ayahnya.
Afwan mengatakan, ayahnya selalu terlihat bersih dan rapi, serta sering memandang foto-foto keluarga.
“Tiga hari sebelum bapak meninggal, bapak terlihat bersih, kamarnya juga bersih sekali, dan sering melihat foto-foto keluarga,” jelasnya kepada wartawan.
Afwan mengaku, sebelum medapat kabar duka, ayahnya sempat menelpon, namun setelah diterima, tidak terdengar suara apapun.
“Awalnya saya pikir jaringan. Tetapi perasaan saya mulai tidak enak, karena bapak tidak pernah telepon jam begitu. Biasanya jam 10-an,” ucap Afwan.
Kemudian, katanya, dia dihubungi oleh Pak Budi, bahwa ayahnya mengalami kecelakaan, sehingga dia dan ibunya diminta segera ke lokasi kecelakaan.
“Dari situ saya mulai curiga, karena Pak Budi bilang langsung datang saja ke tempat celaka dengan mama. Sehingga saya sudah bisa simpulkan sendiri,” jelasnya.
Dia mengungkapkan, tiga hari sebelum kecelakaan, ayahnya memberikan sepeda kepadanya dan berpesan bahwa harus rajin berolahraga.
“Karena bapak melihat saya jarang sekali berolahraga. Bapak bilang, harus rajin olahraga nak, karena sehat itu mahal. Kalau kita sakit, belum tentu orang urus kita,” ungkapnya meniru pesan ayahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Afwan Bimantoro meminta kepada pihak kepolisian agar kronologi kecelakaaan dijelaskan secara terbuka, dan jangan ada yang ditutupi.
Menurutnya, pihak keluarga tidak mengetahui pasti kronologi kecelakaan dan hanya mendapatkan informasi, bahwa terjadi tabrakan antara truk pengangkut sampah milik TNI, dengan ayahnya serta beberapa kendaraan lainnya.
“Saya hanya dengar informasi dari beberapa orang bahwa terjadi kecelakaan antara bapak saya dengan truk pengangkut sampah TNI, dan ayah saya terjepit di antara mini box dan truk sampah milik TNI. Saya hanya dengar seperti itu,” jelasnya.
Danlanud Tanggung Biaya Pendidikan
Meski demikian, Afwan mengakui, pasca kecelakaan, Komandan Pangkalan Udara TNI AU El Tari Kupang langsung mendatangi keluarga untuk mengucapkan belasungkawa.
Pada kesempatan itu Danlanud TNI AU El Tari juga mengatakan akan mengangkatnya menjadi anak asuh, serta membiayai seluruh biaya pendidikannya.
“Tadi Danlanud sendiri datang dan ucapkan belasungkawa sebesar-besarnya, dan akan bertanggung jawab atas proses pemakaman, termasuk biaya pendidikan saya,” terang Afwan Bimantoro.
Dia menambahkan, Almahrum ayahnya akan dimakamkan pada hari ini di pekuburan Batukadera, Kota Kupang.
“Bapak nanti dimakamkan di pekuburan Batukadera, tetapi tempatnya masih dipersiapkan. Ini hari kubur,” tandas anak kedua korban.*