Kupang, KN – Angin siklon tropis seroja yang melanda Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada 4-5 April 2021 meninggalkan luka yang mendalam bagi korban.
Total 181 warga NTT dinyatakan meninggal dunia, dan 47 lainnya belum ditemukan, karena terbawa banjir bandang yang terjadi akibat badai seroja. Puluhan ribu unit rumah rusak berat, dan hingga saat ini belum diperbaiki.
Warga Nusa Tengggara Timur yang terdampak bencana pun mendapatkan perhatian dan bantuan dari berbagai penjuri dunia, salah satunya berasal dari Jasa Raharja.
Perusahan BUMN yang tergabung dalam Indonesia Finance Group (IFG) itu memberikan bantuan berupa uang sebesar Rp50 Juta melalui rekening Bank NTT Peduli.
Bantuan tersebut diserahkan oleh Kepala Jasa Raharja NTT, Radito Risangadi, melalui Ketua Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan (FKLJK) NTT, Harry Alexander Riwu Kaho di Kantor Pusat Bank NTT, Rabu 21 April 2021.
Kepala Jasa Raharja NTT, Radito Risangadi mengatakan, bantuan tersebut merupakan bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Di sini, kami sebagai member of IFG yaitu Jasa Raharja berusaha memberikan bantuan kepada lingkungan, terutama daerah yang terdampak bencana. Kemarin melalui satgas BUMN, kami juga telah menyerahkan bantuan senilai Rp100 Juta,” ujar Raditio Risangadi kepada wartawan.
Dia menjelaskan, melalui Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan (FKLJK) yang diwakili Direktur Utama Bank NTT, pihaknya ingin untuk berkontribusi secara langsung kepada pemerintah daerah.
“Sehingga teman-teman di Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan NTT bisa menjadi perantara dalam penyaluran bantuan ini,” jelasnya.
Risangadi berharap, ke depan perhatian Jasa Raharja semakin besar terhadap masyarakat. Bukan saja terhadap korban kecelakaan lalu lintas, tetapi juga kepada masyarakat terdampak bencana.
“Besar harapan kami, perhatian Jasa Raharja tidak hanya kepada korban kecelakaan saja, tetapi juga kepada korban bencana alam alam siklon tropis seroja,” jelasnya.
Kepala Jasa Raharja NTT juga menekankan pentingnya asuransi bagi masyarakat, sehingga ketika terjadi peristiwa yang tidak diinginkan, masyarakat NTT sudah siap untuk menghadapinya.
“Bersama dengan OJK, kita akan sampaikan kepada masyarakat tentang pentingnya berasuransi atau menyisikan dananya, sehingga jika terjadi bencana, bisa diatasi melalui dana asuransi,” tutupnya.
Sementara Ketua Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan (FKLJK) NTT, Harry Alexander Riwu Kaho mengapresiasi bantuan yang diserahkan oleh Jasa Raharja.
Menurutnya, bantuan tersebut merupakan emergency respond dari semua pihak yang merasa senasib dan sepenanggungan, dalam bencana yang melanda masyarakat NTT.
“Ini merupakan bentuk komitmen dari FKLJK untuk menyampaikan kepada masyarakat, pemerintah, dan segenap komponen yang ada, bahwa kita tidak berjalan sendiri. Tetapi saling membantu, menopang, dan menolong,” terang Riwu Kaho kepada awak media.
Direktur Utama Bank NTT ini menjelaskan, pihaknya juga akan menyampaikan secara langsung kepada pemerintah Provinsi NTT, untuk dapat menyalurkan bantuan tersebut ke sejumlah daerah di NTT yang terdampak badai seroja.
“Itulah langkah-langlah yang dilakukan oleh FKLJK. Kiranya Tuhan memberkati kerja dan usaha kita,” pungkas Riwu Kaho.
Untuk diketahui, saat ini bantuan yang disalurkan melalui rekening Bank NTT Peduli korban badai seroja NTT sudah mencapai lebih dari Rp1,3 Miliar.
Bantuan yang sudah terhimpun tersebut, rencananya akan disalurkan kepada korban badai siklon tropis seroja dalam waktu dekat.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Direktur Kepatuhan Bank NTT Hilarius Minggu, Kepala Unit Keuangan, Akuntansi dan PKBL Krisnoadi Kusumo Nugroho, Staf admin Tk.I bidang Keuangan, Akuntansi dan PKBL Bayu Bagus Pramono, dan Kepala Divisi Rencorsec Bank NTT, Endry Wardono.*