Gambar ini sedianya saya mau hadiahkan kepada tamu saya tadi, tetapi karena di rumahnya sudah ada, jadi urung. Dan saat itu saya tidak tahu mau menyerahkan kepada siapa? Saya baru mendapat gambar Bunda Maria Selalu Menolong (dalam ukuran besar) dan telah membagikannya kepada saudara dan kenalan-kenalan di Jakarta sebelum kembali ke Sumba.
Saya tidak mau repot dengan barang bawahan tambahan yang memerlukan perhatian dan perawatan khusus di jalan seperti gambar-gambar yang istimewa itu. Gulungan di tangan saya ini adalah gambar terakhir. Maka pikiran saya mengembara mencari siapa gerangan yang layak mendapat gambar istimewa tersebut.
Serta-merta pilihan jatuh pada Yoppi, dan hati saya begitu merasa bahagia melepaskan gulungan gambar itu kepadanya dengan berpesan: “Inilah Ibu Sejati yang engkau temui dalam penjara. Seperti halnya ia telah menolong engkau mengatasi berbagai kesulitan di dalam penjara, bahkan sampai-sampai hukuman dipersingakat 4 tahun. Diapun akan menolong engkau selalu dalam hidup selanjutnya di alam bebas. Sampaikanlah keluh-kesahmu kepada Bunda Maria, maka ia akan tetap menjadi perantaramu pada Bapa di surga.”
Dengan gembira ia menerima gulungan gambar itu, menciumnya dan mencium tangan saya dan pamit dari saya. Sore itu dia langsung ke Stasiun Kereta Api Senen menuju Surabaya, selanjutnya menuju Makassar untuk memulai suatu awal hidup baru di alam bebas dengan pengharapan bersatu kembali dengan istri dan anak-anaknya. Dan dengan sukacita besar di hatinya semoga Bunda Maria selalu besertanya. *
P. Moses Hodehala Beding, CSsR (Alm) adalah imam pertama dari Indonesia yang bergabung dengan Ordo Redemptoris (CSsr).
Pater Moses semasa hidupnya menulis di berbagai surat kabar, Flores Pos, Pos Kupang dan Majalah Ave Maria.Ia menulis buku MARI MENARI BERSAMA MARIA, 2007, Penerbit Mariam Center Indonesia.
Sumber tulisan dari Buku MARI MENARI BERSAMA MARIA, P. Moses Hala Beding, CSsR, Penerbit Mariam Center, 2007.