Ende, Koranntt.com – Jenazah korban Sriwijaya Air, Teofilus Lau Ura Dari akhirnya tiba di Ende, Jumat (22/1/2021) pagi.
Tiba di Ende, pihak manajemen Sriwijaya Air langsung menyerakan jenazah korban kepada pemerintah Kabupaten setempat.
Jenazah diterima oleh Bupati Ende, Jafar Ahmad, dan langsung diserahkan kepada keluarga korban untuk diberangkatkan menuju kampung halamanya di Desa Pora, Ende, NTT.
Saat jenazah korban akan diberangkatkan ke kampung halaman, terdapat percecokan atau perang mulut antara pihak keluarga korban dengan Pemkab Ende.
Percecokan tersebut berawal dari permintaan dari salah seorang pegawai Pemda kepada pihak keluarga untuk mengisi bahan bakar karena mobil (Ambulance, red) tersebut kehabisan bensin.
“Kami sebenarnya tidak kecewa dengan pemerintah daerah. Kami disambut dengan seremonial namun sangat terlihat bahwa Pemda Kabupaten Ende tidak siap dan setengah hati,” ungkap Benediktus Beke yang merupakan perwakilan pihak keluarga korban, Jumat (22/01/2020).
Ia menganalogikan peristiwa tersebut seperti kegiatan antaran adat atau belis, dimana mobil yang ditumpangi keluarga kehabisan bahan bakar, kemudian diisi saja di pertengahan jalan.
“Sebagai manusia yang tidak sempurna, tentu saya sangat kecewa dengan peristiwa ini. Saya hanya ingin mengatakan bahwa jika pemerintah ingin menerima secara protoler semestinya dilakukan secara profesional oleh Pemda. Mendingan tidak usa menerima kalau perlakuan seperti itu,” tuturĀ Benediktus Beke.
Ia juga berharap agar peristiwa ini menjadi bahan refleksi untuk semua pihak terutama Pemda Ende agar menjadi bahan evaluasi sehingga ke depan peristiwa seperti ini tidak lagi terulang.
Sementara itu, hingga berita ini ditayang, Kabag Protokol dan Komunikasi Pemda Kabupaten Ende, Ignasius Gharu belum berhasil dikonformasi. (KR/AB/KN)