Ruteng, KN – Hampir sebagian masyarakat khususnya yang berprofesi sebagai petani padi di wilayah Manggarai Nusa Tenggara Timur (NTT) mengeluh terkait kelangkaan stok pupuk bersubsidi.
Kelangkaan pupuk bersubsidi ini sangat disayangkan, pasalnya saat ini para petani di wilayah tersebut sedang menanam padi dan yang paling dibutuhkan saat ini adalah pupuk.
Sipri, salah satu petani di Kecamatan Cibal mengatakan bahwa kelangkaan pupuk bersubsidi telah terjadi sejak bulan Juli 2021. Kelangkaan pupuk bersubsidi terjadi karena stok di tingkat distributor tidak ada alias nihil.
“Saat ini kami sangat sulit untuk mendapatkan pupuk subsidi. Kami tanya ke distributor mereka bilang stok tidak ada,” ungkap Sipri kepada wartawan, Kamis 13 Januari 2022.
Sipri menyampaikan, saat ini tanaman padi miliknya sudah berusia satu bulan. Namun dirinya belum juga mendapatkan pupuk, untuk diberikan pada tanaman padi.
“Kami bisa gagal panen tahun ini kalau stok pupuk subsidi selama satu bulan atau dua bulan ke depan tidak ada,” ungkap Sipri.
Terpisah, Herilius yang juga seorang petani di Kabupaten Manggarai mengeluh soal harga pupuk bersubsidi yang sedang naik yang drastis. Sebelumnya dia membeli dengan harga Rp 250.000, namun kini naik menjadi Rp 500.000.
“Harga pupuk subsidi sekarang naik drastis. Itu pun stoknya terbatas. Itu yang membuat kami sebagai masyarakat kesulitan untuk mendapatkan pupuk,” kata Heri.
Menanggapi hal itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai Hendrikus Rana Rora menyampaikan, kuota pupuk sudah sesuai data Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
Untuk tahun ini, Kabupaten Manggarai hanya mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi sejumlah 6.000 ton lebih dari pemerintah Provinsi NTT.
“Untuk pupuk urea kita hanya dapat alokasi 3,024.00, pupuk SP-36 75.00, pupuk ZA 12.00, pupuk organik granular 900.00, pupuk organik cair 396.00 dan pupuk NPK 2,306.00. Tetapi kita tidak bisa tolak karena memang jatah pupuk subsidi dari pusat untuk di Kabupaten Manggarai hanya itu saja,” jelas Hendrikus yang dihubungi wartawan Jumat 14 Januari 2022.
Ia menjelaskan, dari semua stok pupuk bersubsidi dari pemerintah pusat melalui Provinsi NTT telah didistribusikan ke setiap Kecamatan di Kabupaten Manggarai.
Hendrikus berjanji untuk menanyakan persoalan kelangkaan pupuk bersubsidi ini ke setiap pengecer di setiap Kecamatan.
“Nanti saya tanya kepada seluruh pengecer di 12 Kecamatan, apakah kewajiban mereka sudah tebus ke distributor? Karena ketersediaan pupuk itu tergantung tebusan mereka ke distributor,” tutupnya.
Untuk diketahui alokasi pupuk subsidi di setiap Kecamatan di Kabupaten Manggarai adalah sebagai berikut:
1. Kecamatan Reo pupuk urea 185.00 ton pupuk NPK 66.00 ton.
2. Kecamatan Reok Barat pupuk urea 178.00 ton pupuk NPK 70.00.
3. Kecamatan Cibal pupuk urea 145.00 ton pupuk NPK 78.00 ton.
4. Kecamatan Cibal Barat pupuk urea 137.00 ton pupuk NPK 95.00 ton,
5. Kecamatan Wae Ri’i pupuk urea 323 ton pupuk NPK 466.00 ton,
6. Kecamatan Langke Rembong pupuk urea 141.00 ton pupuk NPK 112.00 ton,
7. Kecamatan lelak pupuk urea 89.00 ton pupuk NPK 72.00 ton,
8. Kecamatan Ruteng pupuk urea 570.00 ton pupuk NPK 559.00 ton,
9. Kecamatan Rahong Utara pupuk urea 123.00 ton pupuk NPK 104.00 ton,
10. Kecamatan Satar Mese pupuk urea 701.00 ton pupuk NPK 401.00 ton,
11. Kecamatan Satar Barat pupuk urea 290.00 ton pupuk NPK 193.00 ton,
12. Kecamatan Satar Mese Utara pupuk urea 142.00 ton pupuk NPK 90.00 ton. (*)