Ende, KN – Masyarakat Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) pertanyakan kebijakan PT. Pagunaka Cahaya Nusantara dalam merekrut tenaga kerja pemasangan jaringan listrik di wilayah daratan Flores.
Mereka bahkan mendatangi kantor Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) untuk menanyakan secara langsung terkait mekanisme perekrutan tenaga kerja.
Seorang perwakilan tenaga kerja, Mohamad Hainudin, menjelaskan, ada 8 tenaga kerja pemasangan jaringan listrik dari wilayah Ropa-Maumere, yang telah mengikuti seleksi pada bulan Agustus lalu, dan telah dinyatakan lulus.
Dia meyebut, usai dinyatakan lulus seleksi, kedelapan tenaga kerja dijanjikan oleh PT. Pagunaka Cahaya Nusantara (PCN) untuk bekerja terhitung bulan Oktober 2019 lalu, sebagai tenaga pemasangan jaringan Ropa-Maumere.
“Namun hingga saat ini, kedelapan tenaga kerja belum juga dipekerjakan oleh PT. PCN. Ini sudah dua tahun, kenapa mereka belum dipekerjakan? Padahal mereka sudah dinyatakan lulus seleksi,” tegas Hainudin kepada wartawan, Kamis 7 Oktober 2021.
Dia menyatakan, apapun alasannya, PT. PCN wajib bertanggungjawab terhadap 8 tenaga kerja yang sudah dinyatakan lulus seleksi pada Oktober 2019 lalu.
“Jika kedelapan tenaga kerja tidak dipekerjakan, maka pemasangan jaringan Ropa-Maumere oleh PT. PCN tidak boleh merekrut tenaga kerja baru, sehingga tidak menimbulkan hal yang tidak diinginkan,” tegasnya.
Dia menambahkan, kedelapan tenaga kerja telah menyiapkan seragam sesuai permintaan oleh PT. PCN. Namun hingga kini mereka belum juga diakomodir untuk bekerja.
“Sebenarnya kedatangan kami hari ini, agar ada titik temu antara pihak tenaga kerja dengan PT. PCN, sehingga persoalan ini tidak gantung dan ada kejelasan,” terangnya.
Ia berharap kepada PT. PCN agar mereka tetap diakomodir untuk bekerja sebagai tenaga kerja pemasangan jaringan listrik, karena mereka sudah dinyatakan lulus seleksi.
Kordinator PT. PCN wilayah Flores, Nana Sumarna, ketika dikonfirmasi media ini, menyampaikan, untuk sementara pihak PLN wilayah NTT belum memutuskan untuk menambah tenaga kerja.
“Sehingga kami belum bisa melakukan perekrutan tenaga untuk pemasangan jaringan dari Ropa menuju Maumere,” jelasnya.
Dia membenarkan bahwa, pihaknya telah melakukan perekrutan tenaga untuk pemasangan jaringan listrik, namun hasil kordinasi dengan pihak PLN wilayah NTT bahwa belum dibutuhkan penambahan tenaga, sehingga sebagai pelaksana, pihaknya hanya mengikuti instruksi dari PT. PCN.
“Karena belum ada instruksi maka, kami tidak berani mengangkat atau mempekerjakan petugas meskipun sudah direkrut dan dijanjikan untuk mulai melaksanakan tugasnya di bulan Oktober 2019,” terangnya.
Dia mengaku tidak bisa menjanjikan, dan memutuskan nasib 8 orang yang telah melamar itu, karena semua keputusan ada pada manajemen antara PT. PCN dan PLN wilayah NTT.
“Saya hanya sebagai kordinator group patro, kegiatan seleksi tempo hari yang dilakukan di Hotel Siva, atas dasar perintah dari manajemen dari Kupang, bukan saya pribadi, kegiatan kemarin langsung dari manajemen yang berasal dari Kupang. Saya hanya kordinator yang memfasilitasi kegiatan saja, bukan pengambil kebijakan atau keputusan,” ujarnya.
Dia menerangkan, untuk mengetahui kejelasan masalah tersebut, maka silahkan langsung ke Kota Kupang dan bertemu manajemen PCN dan pihak PLN wilayah NTT untuk mengetahui kejelasannya.
“Karena saya hanya pelaksana yang diperintahkan oleh pihak manajemen. Walaupun sudah dijanjikan, kami tidak bisa merekrut jika pihak PLN belum memutuskan untuk dilakukan perekrutan,” tandasnya. (*)