Wisata  

Air Terjun Oenesu Tetap Indah di Kala Pandemi Melanda

Irene, salah satu tim Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia sedang berfoto ria di Air Terjun Oenesu menggunakan masker, sesuai protokol kesehatan dan pedoman CHSE / Foto: Ama Beding

Kupang, KN – Destinasi wisata Air Terjun Oenesu yang terletak di Desa Oenesu, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, NTT memiliki pesona yang luar biasa indah.

Tim Kemenparekraf RI, Disparekraf NTT dan awak media foto bersama usai melakukan simulasi penerapan CHSE di destinasi wisata Air Terjun Oenesu / Foto: Dok. Kemenparekraf RI

Air Terjun Oenesu menyuguhkan pengalaman berwisata yang sangat alami, karena tempat itu dipenuhi pohon-pohon dan bunyi air terjun yang sangat khas mengalir deras di sela-sela bebatuan.

Lokasi tersebut juga sudah dilengkapi dengan tangga pengaman, yang membuat wisatawan lebih mudah menjangkau ke pusat air terjun untuk berfoto ria bersama keluarga.

Untuk tiba di Air Terjun Oenesu, wisatawan harus menempuh jarak sekitar 20 Km atau 45 menit dari Kota Kupang, menggunakan kendaraan bermotor.

Lorens Bangkole selaku salah satu pengelola mengatakan, destinasi wisata Air Terjun Oenesu dibuka pada pukul 08:00 Wita, dan ditutup pada pukul 18:00 Wita.

Dia menyebut, harga tiket yang dikenakan bagi pengunjung adalah Rp2000 untuk orang dewasa, dan Rp1000 untuk anak-anak.

Meski harga tiketnya terbilang sangat murah, namun jumlah kunjungan wisatawan dalam dua tahun terakhir menurun drastis karena pandemi Covid-19.

“Lebih banyak orang berkunjung pada akhir pekan. Jumlahnya sekitar 150 orang. Kalau sebelum pandemi biasanya 250 orang,” kata Lorens kepada wartawan di destinasi wisata air terjun Oenesu, Rabu 29 September 2021.

Meski jumlahnya menurun, pihak pengelola selalu menerapkan protokol kesehatan, jika ada wisatawan yang berkunjung ke destinasi wisata Air Terjun Oenesu.

BACA JUGA:  Politeknik eLBajo Comodus Cetak Lulusan Kaya Skill dan Siap Kerja

Simulasi CHSE

Dalam kunjungan ke destinasi wisata Air Terjun Oenesu, awak media bersama tim Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI melakukan simulasi penerapan pedoman CHSE atau Cleanliness, Health, Safety and Enviromental Sustainibility.

CHSE merupakan pedoman yang disusun bersama akademisi, dan direkomendasikan oleh World Health Organization (WHO) untuk pelaksanaan Meeting, Incentive, Convention, Exhibition (MICE) di masa pandemi Covid-19, yang juga akan diterapkan di seluruh destinasi wisata di Indonesia.

Hadir mendampingi kegiatan simulasi CHSE, Kepala Bidang Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Disparekraf NTT, Johny Rohi, Kasie Usaha Ekonomi Kreatif, Marloan X. Lolang, S.AB, M.M, Kasie Industri Pariwisata, Froubel Nenobais, S.ST.

Sebelum masuk ke lokasi wisata Air Terjun Oenesu, para pengunjung wajib menjalani tes suhu, dan mencuci tangan di area gerbang masuk. Pengunjung juga wajib memakai masker dan menjaga jarak saat berada di area lokasi wisata.

Lokasi destinasi wisata Air Terjun Oenesu juga telah dilengkapi dengan toilet, kamar ganti, dan beberapa gedung yang dapat digunakan sebagai sarana MICE.

Pasca simulasi CHSE di destinasi wisata Air Terjun Oenesu, tim bergerak menuju Gua Kristal Bolok, Dekranasda NTT, Kerajinan Sasando di Oebelo, dan Pantai Lasiana di Kota Kupang. (*)