Kupang, KN – Rumah Aspirasi Rakyat Partai Demokrat yang berlokasi di wilayah Oesapa, Jl. Timor Raya diresmikan oleh Anggota DPR-RI, Anita Jacoba Gah, Selasa 8 Juni 2021.
Rumah Aspirasi Rakyat, merupakan sebuah wadah untuk menampung berbagai aspirasi rakyat, yang selama ini tidak sempat tersalurkan secara baik.
“Ini wujud keseriusan untuk mendengarkan aspirasi masyarakat, mensosialisasikan, serta mempublikasikan hasil kerja kepada masyarakat dan konstituen,” ujar Anita Gah kepada sejumlah awak media usai acara peresmian.
Menurutnya, terdapat berbagai kasus di beberapa daerah, dimana konstituen mengeluhkan anggota dewan yang dipilih sebagai wakil di parlemen kurang akomodatif, sehingga tidak berkunjung dan berkomunikasi secara langsung dengan masyarakat.
Hal ini menyebabkan banyak konstituen kehilangan saluran komunikasi, demi menyalurkan aspirasi mereka.
“Sehingga Rumah Aspirasi ini merupakan sebuah strategi komunikasi dari Anita Jacoba Gah untuk menampung aspirasi rakyat yang dapat menjadi sebuah cara yang efektif,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, Rumah Aspirasi Anita Jacoba Gah akan hadir membantu masyarakat dan memberikan solusi. Karena sejatinya, kehadiran Rumah Aspirasi bertujuan untuk menampung semua aspirasi rakyat.
“Jadi bukan hanya aspirasi yang kita tampung, tetapi bagaimana memberikan solusi pada setiap persoalan yang dihadapi masyarakat. Jadi kita komitmen untuk berikan layanan terbaik bagi masyarakat,” jelasnya.
Anita Gah menegaskan, Rumah Aspirasi akan terus memberikan bantuan bagi masyarakat, walaupun harus berhadapan dengan hukum. “Rumah aspirasi akan tetap komiten bantu rakyat dalam segala hal,” ucapnya.
Dengan demikian, dia berharap dengan peresmian Rumah Aspirasi yang baru, diharapkan mampu memiliki semangat dan komitmen baru untuk terus memperjuangkan semua aspirasi rakyat.
“Karena itu merupakan tugas dan tanggung jawab kami. Diharapkan rumah ini betul-betul menjadi rumah rakyat untuk menyampaikan aspirasi mereka,” tandasnya.
Dia menambahkan, sebelumya, Rumah Aspirasi Anita Gah berlokasi di Oeba. Namun begitu banyak masyarakat yang berdatangan untuk menyampaikan aspirasi, sehingga pihaknya memutuskan untuk mencari lokasi baru yang jauh lebih luas.
“Kita pindah karena Rumah Aspirasi di Oeba sudah terlihat sempit. Banyak masyarakat yang datang tidak dilayani secara baik karena ruangan kecil dan keterbatasan tempat,” jelasnya.
“Selain itu, kita juga sedang diawasi Gugus Tugas Covid-19. Sehingga kita pindah ke tempat lebih luas, agar masyarakat yang datang bisa nyaman dan tetap utamakan protokol kesehatan,” pungkasnya.*