Miris, 47 KK Korban Bencana di Kota Kupang Belum Dapat Bantuan dari Pemerintah

Rumah salah satu warga Kota Kupang yang terdampak badai siklon tropis seroja pada 4-5 April 2021 / Foto: Eman Krova

Kupang, KN – Sebanyak 47 kepala keluarga (KK) yang terdampak bencana badai siklon tropis seroja di Kelurahan Liliba, Kota Kupang belum mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Sekretaris RT 6 Kelurahan Liliba, Marsel Liu mengatakan, 47 kepala keluarga tersebut berdomisili di wilayahnya.

Selama ini masyarakat hanya mendapatkan bantuan dari pihak swasta seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) berupa sembako dan sejumlah kebutuhan bahan kebutuhan keluarga lainnya.

“Hingga saat ini belum ada bantuan yang masuk dari pemerintah Kota Kupang maupun Provinsi NTT. Hanya dari LSM berupa beras, sembako dan kain panas,” jelas Marsel Liu kepada wartawan, Kamis 22 April 2021.

Menurutnya, masyarakat yang terdampak sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah.

Bahkan data masyarakat juga sudah diinput ke pihak Kelurahan namun hingga saat inu bantuan tak kunjung sampai.

“Tetapi kalau mereka tidak kasih, kita mau buat bagaimana. Jadi bantuan dari pihak swasta, biar sedikit juga kita usahakan sehingga semua masyarkat kebagian,” ujar Marsel Liu.

BACA JUGA:  Hasil Evaluasi PPD Nasional 2023 Kabupaten Manggarai Cukup Bagus dan Raih Peringkat Pertama

Sementara Wakil Wali Kota Kupang, Hermanus Man menyampaikan dirinya belum mendengar informasi tersebut.

Dia menyampaikan, bantuan yang diterima oleh pemerintah Kota Kupang sudah cukup banyak, sehingga tinggal disalurkan kepada warga yang terdampak bencana.

“Kalau ada laporan seperti itu, maka saya akan langsung konfirmasi ke sana, karena BNPB sedang mengirim bantuan,” ucap Herman Man kepada wartawan, Sabtu 24 April 2021.

“Perkara adil dan tidak adil, jangan dibahas. Yang penting dikasi karena bantuan ini berbentuk darurat. Kita harus dorong terus bantuan kepada warga terdampak. Cara menangani bencana seperti itu,” sambungnya.

Informasi yang diterima media ini, tidak hanya di Kelurahan Liliba, namun di beberapa wilayah seperti di Kelurahan Sikumana dan Batuplat pun mengalami hal yang sama.

Sebagian besar masyarakat mengaku belum ada bantuan, baik dari pemerintah Kota Kupang, maupun pemerintah Provinsi NTT.*