Jam Belajar Era Melki-Johni Memperkuat Sinergi Peran Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat NTT

Gubernur NTT Melki Laka Lena (Foto: Dok. Biro Adpim)

Kupang, KN– Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), di bawah kepemimpinan Gubernur Emanuel Melkiades Laka Lena dan Wakil Gubernur Johni Asadoma, tengah merancang regulasi baru, yang bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan di daerah.

Salah satu gagasan utama dalam regulasi tersebut adalah penataan Jam Belajar Siswa, yang didesain secara terpadu, melibatkan peran aktif keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Gubernur NTT, Melki Laka Lena, menjelaskan bahwa, regulasi ini sedang dalam proses pengkajian oleh tim teknis di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT.

Menurutnya, regulasi tersebut diharapkan menjadi pedoman yang lebih komprehensif, dalam mengatur faktor-faktor pengungkit kualitas belajar anak.

“Kami sedang menyusun penyesuaian regulasi yang lebih menyeluruh. Ini bukan hanya soal jam belajar, tetapi soal sinergi antara rumah, sekolah, dan lingkungan sekitar dalam membangun generasi NTT yang berkualitas,” ujar Gubernur Melki, Rabu (15/10/2025) pagi.

Ia menegaskan, lewat regulasi baru ini, pemerintah Provinsi NTTA mendorong pembentukan Jam Belajar Siswa, yang berlaku setiap Senin hingga Jumat, serta Minggu, dari pukul 17.30 hingga 19.00, dengan pengecualian hari Sabtu.

“Kami ingin membangun kualitas pendidikan melalui budaya baca tulis hitung, mulai dari rumah, membangun kualitas keluarga sebagai tiang pendidikan utama anak-anak, dan bangun kedekatan keluarga bersama Tuhan,” terang Gubernur Melki.

Aspek lain yang menjadi fokus dari regulasi ini, adalah peningkatan mutu sekolah. Hal ini meliputi peningkatan kapasitas guru, penyediaan sarana dan prasarana yang memadai, buku pelajaran yang berkualitas, serta metode pengajaran yang edukatif dan menggugah semangat belajar siswa.

BACA JUGA:  Mahasiswa UPG 1945 NTT Mengikuti PKKMB, Rektor Tekankan Pentingnya Pendidikan

Pemerintah Provinsi NTT berkomitmen, untuk memberikan pelatihan rutin kepada para guru agar mampu mentransfer ilmu pengetahuan, teknologi, nilai karakter dan moral, serta keterampilan kewirausahaan.

“Kami ingin guru di NTT menjadi agen perubahan yang andal. Karena itu, pelatihan dan peningkatan kompetensi mereka menjadi prioritas,” tambahnya.

Gubernur Melki juga menekankan pentingnya pelibatan tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda, perempuan, pelaku usaha, dan elemen strategis lainnya dalam mendukung pendidikan anak-anak di lingkungan masing-masing.

“Lingkungan sekitar harus menjadi ruang yang mendukung perkembangan akademik, karakter, dan jiwa kewirausahaan siswa. Karena itu, peran masyarakat akan diatur dalam regulasi agar bisa ditata dengan baik dan terarah,” jelasnya.

Ia menambahkan, seluruh rancangan regulasi ini masih dalam proses pembahasan bersama tim teknis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, serta akan melibatkan OPD terkait dan para mitra strategis sebelum diimplementasikan secara resmi.

“Kami menyusun ini bukan terburu-buru. Semua dikaji agar saat diterapkan bisa benar-benar berdampak bagi peningkatan kualitas pendidikan di seluruh NTT,” pungkas Gubernur Melki. (*)

IKUTI BERITA TERBARU KORANNTT.COM di GOOGLE NEWS