Bisnis  

Apresiasi Hasil RUPS Bank NTT, Ketua Komisi III Beri Sejumlah Catatan untuk Diperbaiki

Yohanes De Rosari. (Foto: Dok. Tim Media)

Kupang, KN – Ketua Komisi III DPRD Provinsi NTT, Yohanes De Rosari memberikan komentar atas hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB), Rabu 14 Mei 2025.

Ketua Fraksi Golkar itu memberi apresiasi pada keputusan RUPS LB Bank NTT, yang telah disepakati oleh Pemegang Saham Pengendali (PSP) dan para pemegang saham dari 22 Kabupaten/Kota.

Dalam pernyataan kepada awak media, De Rosari mengapresiasi hasil RUPS yang telah menetapkan Yohanis Landu Praing sebagai Pelaksana Tugas, dan beberapa calon dewan komisaris dan direksi.

Namun ia memberi beberapa catatan kepada Bank NTT, dan Pemegang Saham Pengendali serta para pemegang saham lainnya, terkait kerja sama antara Bank NTT dengan Bank Jatim.

Menurutnya, terkait kerja sama dengan Bank Jatim sebetulnya Bank NTT dirugikan, jika melihat dari pembagian deviden dan laba serta penempatan posisi direksi dan komisaris. Menurutnya, Bank NTT akan dirugikan karena posisi-posisi strategis ditempati oleh Bank Jatim.

“Sebenarnya ada beberapa posisi-posisi strategis ditempati oleh Bank Jatim. Dan menurut saya sebenarnya itu kita dirugikan. Saran saya agar durasi waktu jangan lama untuk segera terlepas dari Bank Jatim,” ungkapnya.

BACA JUGA:  Dukung Aktivitas Ekonomi Warga Kota Kupang, Bank NTT Resmikan KCP Oesapa

Ia juga memberi catatan lebih lanjut bahwa Ia mendukung statement Gubernur NTT Melkiades Laka Lena, bahwa Bank NTT sebenarnya mengelola aset yang besar ±16T dan modal investasi ±13T tapi deviden dan laba yg disetor ke pemerintah untuk masuk sebagai kontribusi untuk PAD terbilang kecil.

“Deviden dan laba yang masuk pemerintah itu kecil, sehingga perlu ada perbaikan kedepan. Agar biaya operasional atau BOPO Bank NTT harus diturunkan. Jangan terlalu besar supaya bisa bantu pemerintah dalam penguatan fiskal propinsi dan fiskal daerah,” ujar anggota DPRD Provinsi perwakilan Flores Timur, Lembata, dan Alor ini.

Berikutnya ia juga memberi catatan terkait kredit-kredit macet dan inovasi perbankan di tubuh Bank NTT. Ia meminta agar agunan-agunan kredit harus diklaim dan dicairkan supaya bisa memperkecil atau menutupi NPL.

Selain itu Bank NTT perlu memperbanyak mesin-mesin ATM di kota-kota karena salah satu penyebab orang tidak menyimpan di Bank NTT adalah ketersediaan mesin-mesin ATM di kota-kota. (*)