Daerah  

NTT Jadi Pilot Project Nasional Penurunan Stunting dan Kemiskinan Ekstrim di Indonesia

Rapat koordinasi antara Menteri Kesehatan dan Bupati se-NTT serta Wali Kota Kupang. (Foto: Dok. Biro Adpim)

Kupang, KN – Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) telah ditetapkan menjadi pilot project nasional, untuk penurunan stunting dan kemiskinan ekstrim di Indonesia.

Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan, dengan status tersebut, maka pemerintah pusat akan memberikan dukungan penuh kepada NTT.

“Kita patut bersyukur karena pemerintah pusat melalui berbagai kementerian terkait telah menetapkan NTT sebagai satu dari dua Provinsi yang dijadikan Pilot Project Nasional untuk penurunan stunting dan kemiskinan ekstrem,” kata Gubernur Melki Laka Lena saat Rapat Koordinasi, bersama Bupati se-NTT dan Wali Kota Kupang, yang dilangsungkan di Aula Fernandez Lt. 4, Gedung Sasando Kantor Gubernur NTT, Sabtu, 15 Maret 2025.

“Ini berarti bahwa kita tidak sendirian dalam upaya menyelesaikan stunting ini. Pemerintah Pusat melalui kementerian-kementerian yang ada juga sudah berkomitmen untuk membantu NTT, saling bahu-membahu, agar masalah stunting ini bisa segera ditangani dengan baik dan benar,” sambung Gubernur Melki.

Mantan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI ini berharap, para kepala daerah di NTT harus memiliki komitmen yang sama, sehingga upaya penurunan stunting dan kemiskinan ekstrim bisa berjalan dengan baik.

BACA JUGA:  Gubernur NTT Sambut Presiden Jokowi di Bandar Udara Komodo

“Saya berharap, para Bupati, Wali Kota serta perangkat daerah dapat memiliki komitmen yang sama dalam menurunkan jumlah anak penderita stunting ini dan mencegah munculnya kasus-kasus stunting baru,” terangnya.

Gubernur NTT menambahkan, kunci kesuksesan upaya penurunan stunting dan kemiskinan ekstrim terletak pada koordinasi dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah pusat, provinsi dan Kabupaten/Kota.

“Kita harus berkoordinasi secara baik dan membangun kolaborasi yang kuat untuk membangun generasi emas NTT yang sehat, tangguh dan berkualitas pada tahun 2045,” kata Melki.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada kesempatan yang sama memastikan bahwa seluruh Rumah Sakit Umum Daerah di Kabupaten/Kota akan memiliki alat kesehatan (Alkes) lengkap untuk penanganan empat penyakit katastropik pada 2027 mendatang.

“Empat penyakit tersebut yakni Jantung, Stroke, Kanker dan Ginjal yang merupakan penyebab tertinggi kematian di Indonesia,” tambah Budi Gunadi Sadikin. (Rdt/Ab)