Daerah  

Gubernur NTT Melki Laka Lena: Pemerintah Siap Wujudkan Ekonomi Berkelanjutan, Hilirisasi Jadi Fokus Utama

Gubernur NTT Melki Laka Lena menyampaikan pidato perdana di DPRD NTT. (Foto: Istimewa)

Kupang, KN – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Emanuel Melkiades Laka Lena menyatakan pemerintah siap mewujudkan ekonomi berkelanjutan.

Fokus utama yang akan dikerjakan oleh pemerintah Provinsi NTT adalah program hilirisasi di sektor pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan, serta energi terbarukan.

Hal ini disampaikan oleh Gubernur Melki Laka Lena dalam pidato perdana, saat Paripurna DPRD NTT, Senin (3/3/2025) siang.

“Untuk mewujudkan pilar ekonomi berkelanjutan, hilirisasi akan menjadi fokus pemerintahan kami. Mengaktifkan program hilirisasi di sektor pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan, serta energi terbarukan sesuai dengan potensi luar biasa yang kita miliki adalah harga mati,” kata Gubernur Melki Laka Lena.

Ia menjelaskan, pemerintah berkomitmen untuk hadir dalam berbagai tahapan proses ekonomi berkelanjutan yakni: produksi, pengolahan, dan pemasaran guna memastikan bahwa setiap sektor dapat berkembang secara optimal dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat.

Khusus dalam aspek produksi, pemerintah akan  memastikan bahwa produk unggulan dikembangkan dengan pendekatan yang berbasis kebutuhan pasar, sehingga tidak sekadar dilakukan penanaman berdasarkan kebiasaan dan tanpa perencanaan yang matang.

“Dengan strategi ini, petani dan pelaku usaha diharapkan dapat meningkatkan efisiensi produksi dan daya saing produk lokal,” tegasnya.

Selanjutnya, dalam aspek pengolahan, pemerintah akan memastikan adanya dukungan terhadap pemanfaatan dan penerapan teknologi pengolahan yang tepat guna. Dengan demikian, hasil produksi tidak hanya berhenti dalam bentuk bahan mentah, tetapi dapat ditingkatkan nilai tambahnya melalui proses pengolahan yang lebih modern dan efisien.

“Dalam aspek pemasaran, pemerintah akan berperan aktif dalam memastikan kepastian pasar bagi produk-produk yang dihasilkan oleh masyarakat,” terangnya.

Gubernur Melki menyatakan, salah satu langkah konkret yang akan dimbil oleh Pemprov NTT adalah menghubungkan produsen dengan off- taker, yakni pihak yang bersedia membeli hasil produksi secara berkelanjutan.

Dengan adanya kepastian pasar, para produsen tidak lagi terbebani oleh ketidakpastian dalam penjualan, sehingga mereka dapat lebih fokus pada peningkatan kualitas dan kuantitas produksi. Pemerintah juga akan membangun kemitraan strategis dengan berbagai sektor, baik swasta maupun BUMN, untuk menciptakan ekosistem pemasaran yang stabil, kompetitif, dan menguntungkan bagi semua pihak.

BACA JUGA:  DPC Hanura Manggarai Target 5 Kursi di Pileg 2024

“Kami akan mengimplementasikan semangat dan nafas perjuangan Bung Karno untuk dapat “berdiri diatas kaki sendiri” (berdikari), agar upaya hilirisasi yang kita lakukan di NTT berkontribusi langsung terhadap upaya swasembada pangan yang manfaatnya tidak hanya memberikan nilai tambah bagi ekonomi daerah, tetapi juga berkontribusi langsung terhadap upaya swasembada pangan nasional. Produk unggulan NTT harus bisa berkontribusi terhadap swasembada pangan, baik di NTT maupun untuk Indonesia,” jelasnya.

Ia menjelaskan, masyarakat NTT patut bersyukur, karena Presiden Prabowo Subianto, melalui Menteri Pertanian RI, menaruh perhatian besar dan memberikan dukungan penuh bagi pengembangan sektor pertanian di NTT sehingga membuka peluang besar bagi NTT untuk mengoptimalkan potensi agraris daerah.

“Momentum pembangunan pertanian yang sudah dicanangkan Presiden Prabowo perlu kita dukung dan realisasikan dengan kerja nyata di lapangan. Bekerja sama

dengan para peneliti dan akademisi dari perguruan tinggi menjadi krusial agar kita dapat mengantisipasi dan memitigasi dampak perubahan iklim. Kita perlu memastikan agar tenaga produktif di pedesaan dapat bertahan dan berkembang di tanahnya sendiri dengan kehidupan yang layak,” terang Gubernur Melki.

Selain itu, pemerintah juga berkomitmen untuk mengembangkan sentra pariwisata yang berkelanjutan dan berbasis komunitas. Pariwisata harus menjadi kekuatan ekonomi yang inklusif, di mana manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh pelaku industri besar, tetapi juga oleh masyarakat lokal.

“Untuk mendukung hal ini, infrastruktur pendukung akan diperkuat, sehingga tidak ada lagi kendala terkait akses jalan, transportasi, maupun jaringan telekomunikasi. Kami ingin memastikan bahwa NTT menjadi destinasi wisata unggulan yang mudah dijangkau, nyaman, dan berdaya saing tinggi, baik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara,” ungkapnya.

Di sektor ketenagakerjaan, pemerintah Provinsi juga menegaskan komitmen untuk meningkatkan perlindungan bagi para pekerja dengan memastikan 100.000 pekerja memiliki BPJS Ketenagakerjaan.

“Jaminan sosial ini bukan hanya soal kepastian hukum, tetapi juga tentang memastikan masyarakat kita memiliki perlindungan dalam dunia kerja, sehingga mereka dapat bekerja dengan lebih tenang dan produktif,” tandas Gubernur Melki Laka Lena. (*)

IKUTI BERITA TERBARU KORANNTT.COM di GOOGLE NEWS