Daftar di Demokrat, Maksi Ngkeros: Pilih Pemimpin yang Sudah Selesai Urusan Pribadi

Daftar di Demokrat, Maksi Ngkeros: Pilih Pemimpin yang Sudah Selesai Urusan Pribadi. (Foto: Yhono Hande)

Ruteng, KN – Setelah menyatakan diri maju dalam Pilkada Manggarai tahun 2024 Ir. Maksimus Ngkeros akhirnya mendaftarkan diri sebagai bakal calon bupati Manggarai di DPC Partai Demokrat pada Senin, 22 April 2024.

Pria kelahiran Ruteng itu datang bersama rombongannya pada pukul 11:28 WITA mengenakan jas berwarna biru berlogo Mersi hal ini ia tunjukan sebagai kader asli Demokrat.

Kedatangannya pun disambut baik oleh sejumlah pengurus DPC Partai Demokrat di Sekretariat Jln. Ruteng-Ulumbu, kelurahan Waso, kecamatan Langke Rembong.

Ir. Maksi Ngkeros menyampaikan, jika maju dalam Pilkada Manggarai ini karena keinginan dan niat dari pribadinya untuk membenahi daerah Manggarai kedepannya. Sebab kata dia, situasi Manggarai saat ini sedang tidak baik-baik saja.

“Saya punya rasa bahwa kondisi kita (Manggarai ) sekarang sangat memprihatinkan,” ungkapnya kepada wartawan.

Ia mengatakan, sebuah daerah jikalau pemimpinnya lebih mementingkan urusan-urusan pribadi daripada urusan rakyat maka kemana rakyat kita berharap,

Artinya, kapan rakyat kita ini bisa diperhatikan oleh pemimpin. Baginya, bukan dirahasiakan lagi dimana pemimpin saat ini sejak dilantik hingga sekarang tidak pernah bekerjasama.

Maksi berujar, mereka bekerja sendiri-sendiri, kalau berkerja untuk sendiri berarti mereka lebih mementingkan diri sendiri, kepentingan golongan, kelompok daripada kepentingan rakyat.

“Kalau pemimpin sudah seperti ini apa yang diharapkan oleh rakyat, karena itu mari kita memilih pemimpin yang sudah selesai dengan urusan pribadi sehingga dia lebih fokus urusan-urusan pelayanan kepada masyarakat,” ujarnya.

BACA JUGA:  Menggali dan Mencari Informasi untuk Menemukan Peluang Usaha

Dengan fakta Maksi membeberkan terkait bidang kesehatan, pendidikan, perekonomian, tata kelola, dan infrastruktur, yang dianggap sudah kehilangan arah.

“Kita tidak tau mau bawa kemana ini daerah. Misalnya dibidang kesehatan, indeks kesehatan kita itu masih sangat rendah, indeks ini diukur oleh angka harapan hidup. Faktor yang menentukan angka harapan hidup adalah angka kematian ibu dan bayi juga stunting sungguh memprihatinkan,” jelasnya.

Ia menyebutkan, sampai dengan tahun 2023 masih ada angka kematian ibu sebanyak 12 orang yang meninggal dan bayi 89 orang.

“Maka dengan demikian sudah dipastikan bahwa indeks kesehatan kita pasti akan menurun. Belum lagi kita bicarakan soal stunting 16%. Ironis diperhatikan dengan angka-angka seperti ini, pemerintah mengambil kebijakan untuk memberhentikan 249 Nakes,” sebutnya.

Kendati disaat rakyat membutuhkan pelayanan kesehatan sebagain besar pemerintah diberhentikan.

“Sedih daerah ini, kemana masyarakat akan mengadu. Kita tau pelayanan kesehatan adalah layan wajib dasar yang harus diberikan oleh pemerintah berkaitan dengan hak-hak dasar yang harus diperoleh rakyat,” tandasnya.

Karena itu Ia bertekad, jikalau terpilih sebagai bupati Manggarai nantinya, semua Nakes yang telah diberhentikan oleh pemerintah akan dipekerjakan kembali.

“Saya bertekad kalau pemerintah sekarang tidak mengembalikan mereka kepada posisinya tunggu saya di 2025. Saya jadi bupati 2025 siap 249 Nakes akan dipekerjakan kembali pada posisi semula demi pelayanan kesehatan masyarakat,” pungkasnya. (*)