Kupang, KN – Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Nusa Tenggara Timur berhasil membongkar modus pengiriman Narkoba di NTT.
Kepala BNN Provinsi NTT Brigjen Pol Ricky Yanuarfi, S.H.,M.Si mengatakan, mayoritas peredaran narkoba khususnya Ganja, Shabu, dan Tembakau Gorila di NTT, dikirim secara online.
“Khusus di Kupang, hampir 90 persen dikirim lewat online. Mereka kirim paket melalui beberapa jasa pengiriman barang di Kota Kupang,” ujar Brigjen Ricky kepada wartawan, Selasa 13 Juni 2023.
Menurutnya, modus ini yang digunakan oleh pengirim paket jenis Ganja di dalam bedcover dari Bali ke Timor Leste melalui Kupang, yang berhasil diungkap oleh BNN Provinsi NTT belum lama ini.
“Setelah kita koordinasi dengan jasa pengiriman barang dari Aceh dan Bali, ternyata positif (ganja) yang dikirim ke Timor Leste. Setelah kita buka sekitar 600 gram,” jelasnya.
Brigjen Ricky menuturkan, setelah ditelusuri sampai ke perbatasan di Atambua, yang mengambil paket tersebut bukan pemilik barang.
“Sampai 4 orang kita amankan. Tapi mereka pakai ojek untuk ambil barang. Dia (pemilik paket) tidak mau datang ke Indonesia untuk ambil paketnya,” ungkapnya.
Meski belum berhasil mengungkap pelakunya, namun barang bukti tersebut disita oleh BNN Provinsi NTT, dan dibawa ke Kupang, kemudian dimusnahkan di Kantor BNN Provinsi NTT.
Brigjen Ricky menyampaikan, BNN Provinsi NTT terus gencar melakukan sosialisasi ke desa, kelurahan, kampus dan sekolah, agar generasi muda NTT tetap menghindari Narkoba dan minuman keras.
“Memang tingkat prevalensi orang terpapar Narkoba di NTT 0,1 persen atau sekitar 4000 orang. Tapi kita jangan anggap remeh,” ungkapnya.
Ia menambahkan, dalam waktu dekat BNN Provinsi NTT akan membentuk BNN Kabupaten Manggarai Barat, untuk mencegah peredaran Narkoba di wilayah destinasi pariwisata super prioritas tersebut.
“Kita sudah bersurat ke pusat untuk segera dibuat BNK di Manggarai Barat. Pemkab Manggarai Barat sudah siapkan lahan 2.800 sebelah Bea Cukai untuk kita bangun,” (*)