Undana Kupang Gelar Kuliah Umum dan Bedah Buku ALDERA Gerakan Politik Kaum Muda

Kegiatan yang digelar di Gedung Graha Cendana Senin 6 Februari 20203 ini menghadirkan 1000 orang civitas akademika dari Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Kota Kupang.

Kuliah Umum dan Bedah Buku Aliansi Demokrasi Rakyat (ALDERA) Potret Gerakan Politik Kaum Mudah 1993-1999. (Foto: Dasri)

Kupang, KN – Anggota 6 Badan Keuangan (BPK) Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang mengadakan kuliah umum dan bedah buku Aliansi Demokrasi Rakyat (ALDERA) potret gerakan politik kaum muda 1993-1999.

Kegiatan yang digelar di Gedung Graha Cendana Senin 6 Februari 20203 ini menghadirkan 1000 orang civitas akademika dari Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Kota Kupang.

Kegiatan itu dibuka oleh Rektor Undana Kupang, Dr. Drh. Maxs U. E Sanam, M.Sc, serta Aktivis dan Politisi Indonesia Anggota 6 BPKRI Dr. Pius Lustirlanang sebagai tokoh pemberi kuliah umum.

Sementara narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan itu adalah Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Dr. yoga Pradana dan Dr. Jeskial Town sebagai pembedah buku.

Rektor Undana Kupang, Maxs Sanam mengaku bangga, karena Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang terpilih sebagai tempat berlangsungnya kegiatan kuliah umum dan bedah buku.

“Undana dan seluruh Perguruan Tinggi (PT) swasta di NTT, khususnya Kota Kupang merasa gembira, karena ini satu kehormatan Undana terpilih sebagai satu universitas di negeri ini menjadi tempat bedah buku dan kuliah umum dari tokoh penting di negeri ini,” ujar Maks Sanam.

Menurutnya, kegiatan itu merupakan kesempatan bagi mahasiswa untuk mendapat pencerahan dan semangat baru, sehingga menjadi mahasiswa yang kritis, kreatif dan kontributif bagi bangsa dan negara.

Dr. Yoga Pradana, dalam materinya menjelaskan, terdapat empat kegiatan Aldera, yakni mengadvokasi hak-hak rakyat rakyat yang tanahnya dirampas, dan menolak gagasan stabilitas politik menurut rezim Soeharto.

BACA JUGA:  Ini Identitas Terduga Pelaku Penikaman Mahasiswa di Oesapa

Selain itu menolak sistem ekonomi kapasitas rezim orde baru dan menggagas calon alternatif mengisi gerakan siaga.

Di sisi lain, Dr. Jeskial menyampaikan sejumlah poin penting, mengenai Aldera, seperti hubungan mengenai tokoh figur yang merupakan aktivis Politisi Indonesia saat ini, yakni Dr. Pius Lustrilanang.

“Aldera dan bung Pius seperti senyawa air. Aldera tanpa bung Pius dalam buku tersebut menceritakan ia seperti kip zonder kop dalam bahasa Belanda yang artinya ayam tanpa kepala. Jadi berbicara Aldera dan bung Pius tidak dapat dipisahkan,” tandasnya.

Untuk diketahui, kuliah umum yang digelar berkaitan dengan sejarah Aldera (potret gerakan politik kaum muda 1993-1999) untuk pencerahan seluruh civitas akademika yang hadir mengikuti kegiatan.

Sementara kesempatan bedah buku diberikan pada mahasiswa untuk merefleksikan, serta kesempatan kepada tiap narasumber untuk membedah buku dalam kurung waktu 15-20 menit.

Turut hadir dalam kegiatan terdiri dari beberapa universitas, yakni Unika Widya Mandira Kupang, Universitas Citra Bangsa, dan UNKRIS Artha Wacana Kupang

Selain itu ada juga University Muhammadiyah Kupang, Stikom Uyelindo Kupang, UPG 45, Univ.Karya Darma Kupang, STIKES Maranatha Kupang, STIKES Nusantara, Universitas Arya Setia Deo Muri, Stikom Arta Buana. (Ratna/ Sesil/ Dasri).