GMIT Klasis Kota Kupang, FE UKAW Kupang dan Bank TLM Gelar Pelatihan Perencanaan dan Penganggaran Gereja

Diikuti Ketua Majelis dan Bendahara Gereja Lingkup Klasis Kota Kupang.

Dirut Bank TLM Robert P. Fanggidae bersama Rektor UKAW Kupang, Dr. Ayub Urbanus Imanuel Meko, M.Si, Pdt. Jeheskial Adam, Dosen FE UKAW Kupang, Dr. Frits O Fangidae, M.Si, MEP dan peserta pelatihan. (Foto: Max)

Kupang, KN – Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Klasis Kota Kupang bersama Bank Pekreditan Rakyat Tanaoba Lais Manekat (Bank TLM) dan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Artha Wacana (FE UKAW) Kupang, kembali menggelar pelatihan bagi peningkatan kapasitas tenaga keuangan atau bendahara gereja. Pelatihan yang digelar kali ini adalah Pelatihan Perencanaan dan Penganggaran Gereja.

Dalam sambutannya, Direktur Utama (Dirut) Bank TLM, Robert P Fanggidae mengatakan, Pelatihan Perencanaan dan Penganggaran Gereja merupakan lanjutan dari kegiatan Pelatihan Tata Kelola Keuangan dan Sistem Informasi Akuntasi bagi KMJ, Bendahara & Tenaga Keuangan Gereja yang digelar tanggal 7-10 November 2022. Kegiatan ini juga merupakan kegiatan PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat) dari dosen dan mahasiswa Fakultas Ekonomi UKAW Kupang.

“Pelatihan ini tepat sekali, selain sebagai upaya peningkatan kapasitas bagi KMJ & Bendahara Gereja, juga bertepatan dengan persiapan penetapan rencana kerja & anggaran Gereja untuk tahun berikutnya yang biasa dilakukan di bulan Desember atau Januari. Kalau kami di perbankan, pembuatan rencana bisnis Bank untuk tahun anggaran 2023 memang sudah dilakukan dan diusulkan ke OJK paling lambat 15 Desember. Karena itu, Bank TLM menyambut baik terselenggaranya pelatihan ini,” kata Robert P Fanggidae.

Setelah pelatihan ini, tambah Robert P Fanggidae, perlu ditindaklanjuti dengan pelatihan Analisa Laporan Keuangan pada awal tahun 2023. Sehingga pengetahuan KMJ, tenaga keuangan atau bendahara gereja mengenai tata Kelola keuangan Gereja bisa lengkap.

Rektor UKAW Kupang, Dr. Ayub Urbanus Imanuel Meko, M.Si mengatakan, Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang didirikan oleh dua sinode gereja yakni Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) dan Gereja Kristen Sumba (GKS), Karena itu, pengembangan gereja termasuk tata Kelola keuangan Gereja yang baik, menjadi bagian dari tanggung jawab UKAW Kupang juga.

Hanya saja, kata Dr. Ayub Urbanus Imanuel Meko, karena aturan menghendaki harus ada perjanjian kerjasama, maka untuk kegiatan di luar kampus dilakukan melalui perjanjian kerjasama. Kegiatan diluar kampus juga dapat dilakukan sebagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) sesuai tri darma perguruan tinggi.

UKAW Kupang melalui Fakultas Ekonomi, kata Dr. Ayub Urbanus Imanuel Meko, akan terus memberi perhatian terhadap pengembangan ekonomi jemaat dan tata kelola keuangan Gereja sesuai perjanjian kerjasama (PKS) yang ditandatangani. Karena itu diharapkan, kegiatan pelatihan dapat bermanfaat dalam melengkapi pengetahuan KMJ, bendahara dalam pengelolaan keuangan Gereja.

BACA JUGA:  Serahkan Santunan, Wali Kota Kupang Ajak Pensiunan ASN Cegah Penyebaran COVID-19

Sementara Ketua Majelis Klasis Kota Kupang, Pdt. Jeheskial Adam, mengatakan, Gereja menyambut baik diselenggarakan Pelatihan Perencanaan dan Penganggaran Gereja dan Pelatihan Tata Kelola Keuangan Gereja yang telah dilakukan sebelumnya. Kegiatan pelatihan tersebut membekali dan meningkatkan kapasitas tenaga keuangan atau bendahara Gereja sehingga bisa mengelola keuangan Gereja secara lebih baik.

Pdt. Jeheskial Adam mengatakan, mengenai tata kelola keuangan Gereja yang baik dengan memanfaatkan teknologi digital seperti menggunakan komputer dan internet, juga telah diputuskan dalam Sidang Sinode GMIT tahun 2015 di Rote, dan saat Sidang Sinode GMIT di Gereja Paulus Kota Kupang. Sehingga diharapkan, kegiatan pelatihan dapat membekali para bendahara gereja agar mampu mengelola keuangan Gereja secara tepat.

“Setelah kegiatan pelatihan ini, diharapkan nantinya bisa dilanjutkan dengan kegiatan Pelatihan Evaluasi Tata Kelola Keuangan Gereja, supaya pengetahuan yang diperoleh para bendahara Gereja menjadi lengkap, kata Pdt. Jeheskial Adam.

Dosen FE UKAW Kupang, yang juga dikenal sebagai Pengamat Ekonomi NTT, Dr. Frits O Fangidae, M.Si, MEP tampil sebagai pemateri dalam pelatihan ini. Dalam pemaparannya, Dr. Frits O Fangidae mengatakan, tujuan dan sasaran perencanaan adalah menetapkan hasil terbaik. Perencanaan tidak hanya berbicara tentang apa yang akan dilakukan, tetapi berbicara tentang apa yang akan dihasilkan.
Keuangan Gereja, kata Dr. Frits O Fangidae, kadang-kadang memiliki pemasukan atau pedapatan yang sedikit, sementara kebutuhan bagi pemenuhan kegiatan Gereja lebih banyak. Karena itu, membutuhkan perencanaan anggaran yang baik, yang menempatkan kebutuhan gereja berdasarkan skala prioritas, sehingga anggaran yang ada bisa dimanfaatkan secara optimal dan efektif.

Untuk itu, para pengelola, bendahara atau tenaga keuangan gereja harus memiliki pengetahuan yang baik tentang perencanaan dalam tata Kelola keuangan gereja. FE UKAW akan memberikan instrumen yang dapat menganalisa skala prioritas anggaran & indikator keberhasilan program. (*/KN)