Bank TLM, UKAW dan GMIT Klasis Kota Kupang Latih 60 Jemaat Cerdas Kelola Keuangan

Hal Penting Pertama : Tenaga Keuangan Gereja Harus Mampu Memahami Akuntansi & Menggunakan Sistem Informasi Akuntansi Gereja.

Peserta pelatihan bersama Dirut Bank TLM Robert P. Fanggidae, Ketua Majelis Klasis Kota Kupang,(K3), Pdt. Jeheskial Adam, Dekan FE UKAW Jusuf Aboladaka. (Foto: TN)

Kupang, KN – Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Klasis Kota Kupang bersama Bank Pekreditan Rakyat Tanaoba Lais Manekat (Bank TLM) dan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Artha Wacana (FE UKAW) Kupang menggelar Pelatihan Tata Kelola Keuangan bagi 3 Ketua Klasis & Tenaga Keuangan Gereja dan UMKM di Wilayah Kota Kupang.

Direktur Utama Bank TLM Robert P. Fanggidae saat menyampaikan sambutan di hadapan peserta pelatihan Tata Kelola Keuangan. (Foto: Ama Beding)

Pelatihan ini di harapkan akan diikuti 60 peserta yang terdiri dari 9 peserta dari klasis yaitu Ketua, Bendahara, staf keuangan & 51 peserta dari gereja yaitu Ketua Majelis Jemaat, Tenaga Keuangan (bendahara & staf keuangan) gereja dalam Wilayah Kota Kupang.

Saat kegiatan pelatihan dimulai, hal penting pertama yang menjadi perhatian adalah kualitas tenaga keuangan gereja sebagai peserta pelatihan, harus mampu memahami Dasar-dasar Akuntansi & menggunakan Sistem Informasi Akuntansi serta aplikasi pendukung tata kelola keuangan. Karena itu, para peserta pelatihan diminta untuk membawa komputer selama kegiatan pelatihan berlangsung.

Kegiatan pelatihan tata kelola keuangan dilaksanakan di Aula Kantor Bank TLM Kupang dan dibuka Ketua Majelis Klasis Kota Kupang,(K3), Pdt. Jeheskial Adam, Senin (7/11/2022). Hari pertama pelatihan akan diisi dengan teori atau pemaparan materi-materi, sementar pelatihan hari kedua akan diisi dengan praktek pembuatan laporan keuangan dan pengelolaan keuangan.

Direktur Utama (Dirut) Bank Pekreditan Rakyat Tanaoba Lais Manekat (Bank TLM), Robert P Fanggidae mengatakan, kegiatan pelatihan dilaksanakan selama dua hari tetapi pesertanya dibagi dalam dua kelompok. Untuk kelompok pertama sebanyak 60 peserta, kegiatan pelatihannya pada Senin dan Selasa (7-8/11/2022), sementara kelompok kedua juga 60 peserta, kegiatan pelatihannya pada Rabu dan Kamis (9-10/11/2022).

Menurut Robert P Fanggidae, pelatihan dilakukan untuk meningkatkan kualitas SDM keuangan gereja & tata kelola keuangan di Gereja sehingga tenaga keuangan gereja dapat memiliki Laporan Keuangan yang lengkap dan benar yakni berupa Penerimaan Pengeluaran atau Cashflow, Laporan Aktivitas, Perubahan Aktivitas, Laporan Posisi Keuangan & akan berlanjut pula dengan UMKM meliputi aspek hukum usaha baik kelembagaan maupun produk, kualitas produk, pemasaran, & keuangan.

“Pelatihan diberikan oleh Tim dari Fakultas Ekonomi UKAW Kupang dan nantinya setelah pelatihan ini, tenaga keuangan Gereja akan mendapat pendampingan dari para dosen FE UKAW Kupang benar-benar mampu melakukan tata Kelola keuangan Gereja dan UMKM secara baik dan benar,” kata Robert P Fanggidae.

BACA JUGA:  Pemprov Lakukan 6 Langkah Strategis untuk Tekan Inflasi di NTT

Kegiatan pelatihan ini, kata Robert P Fanggidae, sebagai tindak lanjut dari Penandatangan Perjanjian Kerjasama (PKS) Pelatihan dan Pendampingan Peningkatan Tata Kelola Keuangan Gereja dan UMKM yang telah dilakukan sebelumnya antara Bank TLM dan FE UKAW Kupang pada Senin 19 September 2022.

Robert P Fanggidae juga mengatakan, kemampuan tenaga keuangan gereja memahami akuntansi & menggunakan Sistem Informasi Akuntansi menjadi perhatian pertama. Caranya melakukan pre test agar diketahui pengetahuan awal & kemampuan dasar yang dimiliki tenaga keuangan Gereja dan UMKM, sehingga bisa menjadi patokan bagi tim FE UKAW Kupang dalam menyampaikan materi pelatihan.

Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Artha Wacana (FE UKAW) Kupang, Jusuf Aboladaka juga menyampaikan hal yang sama. Dalam sambutannya di acara pembukaan pelatihan, Jusuf Aboladaka mengatakan, tim FE UKAW Kupang akan melakukan pendampingan kepada para tenaga keuangan Gereja sebagai kelanjutan dari kegiatan pelatihan, hingga pengelolaan keuangan Gereja bisa dilakukan secara baik dan benar.

Sementara Ketua Majelis Klasis Kota Kupang, Pdt. Jeheskial Adam, memuji Fakultas Ekonomi (FE) UKAW Kupang dan Bank TLM, karena telah memberi perhatian terhadap pentingnya pengelolaan keuangan Gereja yang baik dan benar. Terutama adalah perhatian kampus UKAW Kupang dan Bank TLM terhadap pengembangan ekonomi jemaat di lingkungan Gereja terutama di wilayah Klasis Kota Kupang.

“Khusus untuk Pak Bobby Fanggidae, (Sapaan akrab Robert P Fanggidae, red) saya tidak tahu lagi mau berbicara seperti apa. Di tengah kesibukannya sebagai Dirut Bank TLM, Pak Bobby Fanggidae sudah banyak berbuat untuk jemaat dan warga Kota Kupang. Saya bahkan berdoa, kalau saja Pak Bobby Fanggidae tidak saja menjadi Dirut Bank TLM, tetapi bisa memiliki jabatan yang lebih tinggi, bisa menjadi kepala daerah di NTT atau mungkin di Kota Kupang, pasti warga jemaat akan mendapat perhatian yang lebih besar lagi,” kata Pdt. Jeheskial Adam.

Pdt. Jeheskial Adam berharap, para tenaga keuangan Gereja sebagai peserta, bisa mengikuti kegiatan pelatihan dengan lebih serius, sehingga bisa bermanfaat bagi tata Kelola keuangan Gereja yang lebih baik. Juga termasuk tata Kelola keuangan UMKM yang lebih baik karena Gerja juga memberi perhatian terhadap peningkatan ekonomi jemaat. (*/KN)