Daerah  

Pemprov NTT Gelar Festival IKM di Sepanjang Jalan El Tari Kupang Sore Ini

Dr. Zet Sony Libing. (Foto: Ama Beding)

Kupang, KN — Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) akan menggelar Festival Industri Kecil Menengah (IKM) pada Jumat, 14 November 2025 sore, di sepanjang Jalan El Tari, Kota Kupang.

Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTT, Dr. Zet Sony Libing, Kamis (12/11/2025).

Menurutnya, festival tersebut akan menghadirkan 100 pelaku IKM dari Kota Kupang dan kawasan daratan Timor.

Para pelaku usaha akan memamerkan berbagai produk unggulan, mulai dari tenun ikat, kuliner khas daerah, hingga kriya dan kerajinan tangan.

“Rencananya besok (hari ini) acara akan dibuka oleh Bapak Wakil Gubernur pada pukul 17.00 WITA dan ditutup pada pukul 22.00 WITA,” jelas Dr. Zet Sony Libing.

Ia melanjutkan, setelah Festival IKM, pada Sabtu pagi akan dilanjutkan dengan kegiatan car free day. “Jadi tahun ini kita ada car free night dan car free day,” ungkapnya.

Dr. Zet berharap, Festival IKM ini dapat menjadi ruang promosi bagi para pelaku usaha lokal, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di NTT.

“Pemerintah Provinsi NTT mengajak masyarakat untuk hadir dan menikmati suasana malam sambil mendukung produk lokal kita,” katanya.

Gelar Pelatihan dan Sertifikasi untuk Produk IKM

Pada kesempatan yang sama, Dr. Zet Sony Libing menyampaikan, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) menggelar pelatihan pengolahan produk, pengemasan, serta fasilitasi sertifikasi merek dan halal bagi ratusan pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) di seluruh NTT.

Ia mengatakan, pelatihan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah mendorong hilirisasi produk lokal, sejalan dengan program dasa cita pertama, yakni “dari ladang dan laut ke pasar”.

“Terjemahan dari program tersebut adalah hilirisasi. Bukan lagi produk mentah dari ladang atau laut langsung dibawa dan dijual ke pasar, tetapi harus diolah dulu menjadi produk bernilai tambah,” ujarnya.

BACA JUGA:  Jenazah Bupati Lembata akan Diterbangkan ke Lewoleba Besok Pagi

Menurut Dr. Zet, Disperindag NTT berperan memfasilitasi berbagai kebutuhan pelaku IKM, mulai dari sertifikasi halal, pendaftaran merek, pengurusan BPOM, TKDN, hingga pelatihan pengolahan dan pengemasan.

Ia mencontohkan, bahan baku lokal seperti sorgum, kelor, dan hasil perikanan kini dapat diolah menjadi berbagai produk siap jual seperti kue sorgum, kue kelor, nugget ikan, hingga bakso ikan.

Tahun ini, pemerintah telah memfasilitasi pendaftaran merek bagi pelaku IKM dari tiga kabupaten: Ende, Nagekeo, dan Manggarai Barat, serta menyelesaikan pelatihan sertifikasi halal. “Saat ini, produk kuliner masih menjadi yang paling diminati pelaku IKM,” tambahnya.

Ia menjelaskan bahwa, pemerintah tidak hanya membantu pelatihan dan sertifikasi, tetapi juga menyiapkan ruang pemasaran melalui NTT Mart, yang menjadi etalase resmi produk-produk lokal. Setelah melalui proses kurasi, produk IKM akan dibeli langsung oleh Pemprov NTT untuk dipasarkan di NTT Mart.

“Produk mereka sering sulit terjual. Karena itu pemerintah hadir membeli putus dan memasarkan melalui NTT Mart. Ini juga sejalan dengan konsep One Village One Product (OVOP),” jelasnya.

Saat ini NTT Mart baru memiliki satu lokasi, namun pemerintah menargetkan pendirian 22 NTT Mart di seluruh kabupaten dan kota. Tim Disperindag telah diturunkan untuk mencari lokasi dan mitra kerja sama.

NTT Mart saat ini menampung sekitar 5.800 item produk lokal, mulai dari teh kelor hingga aneka kuliner khas daerah.

“Intinya, pelaku IKM cukup fokus memproduksi. Pemerintah fasilitasi pelatihan, sertifikasi, pengemasan, hingga pemasaran. Sambil mereka memasarkan secara online, pemerintah juga memasarkan lewat NTT Mart,” tegas Dr. Zet.

Dengan langkah ini, Pemprov NTT berharap dapat memperkuat daya saing IKM lokal dan memperluas akses pasar bagi produk-produk unggulan daerah. (*)

IKUTI BERITA TERBARU KORANNTT.COM di GOOGLE NEWS