Festival Budaya Pasir Panjang 2025, Dukungan Nyata Warga Terhadap Program Pemkot Kupang

Lurah Pasir Panjang, Robert Octavianus. (Foto: AGN/Koranntt.com)

Kupang, KN Semangat kebersamaan dan dukungan warga terhadap program Pemerintah Kota Kupang tercermin jelas dalam pelaksanaan Festival Budaya Pasir Panjang 2025.

Kegiatan yang digelar bulan Agustus lalu di Taman Ria Pasir Panjang ini, menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah kelurahan dan masyarakat dalam mengembangkan potensi budaya serta ekonomi lokal.

Berbagai kegiatan, mulai dari olahraga, hiburan rakyat, hingga pertunjukan budaya, dikemas secara menarik untuk melibatkan seluruh lapisan masyarakat.

Lurah Pasir Panjang, Robert Octavianus, menegaskan bahwa, kegiatan ini dilaksanakan sesuai arahan Wali Kota Kupang dan Wakil Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo dan Serena Cosgrova Francis, yang mendorong setiap kelurahan untuk menghidupkan kegiatan budaya dan sosial kemasyarakatan.

“Sesuai arahan dari Bapak Wali Kota dan Ibu Wakil Wali Kota, setiap kelurahan diharapkan punya program yang menyentuh langsung masyarakat. Di Pasir Panjang, kami memilih festival budaya karena sejalan dengan semangat pelestarian tradisi dan pemberdayaan ekonomi warga,” jelas Robert, Selasa (4/11/2025).

Ia menyebut, meski belum semua kelurahan di Kota Kupang menyelenggarakan kegiatan serupa, Pasir Panjang berkomitmen menjadi contoh dalam mengembangkan potensi daerah.

Festival budaya ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga wadah bagi masyarakat untuk menampilkan kebudayaan daerah sekaligus memperkuat rasa persatuan di tengah keberagaman etnis.

Salah satu fokus utama dari festival tahun ini adalah mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Berbagai lapak dan stan disediakan untuk pelaku usaha lokal, mulai dari kuliner tradisional, kerajinan tangan, hingga produk kreatif khas Nusa Tenggara Timur.

“Kami ingin kegiatan ini berdampak langsung bagi masyarakat. Jadi tidak hanya hiburan, tapi juga membuka peluang ekonomi bagi keluarga yang memiliki usaha,” tutur Robert.

Selain itu, berbagai perlombaan seperti sepak bola, tarik tambang, fashion show pakaian adat, hingga pertunjukan musik lokal menjadi daya tarik tersendiri. Kawasan Taman Ria Pasir Panjang pun selama dua pekan dipenuhi pengunjung yang antusias menyaksikan aneka kegiatan.

Tahun ini, Festival Budaya Pasir Panjang mengangkat tema besar “Merajut Harmoni dalam Keberagaman Budaya Rote dan Timor”. Meski fokus utama menonjolkan dua etnis tersebut, festival tetap memberikan ruang bagi kelompok masyarakat dari Alor dan Sabu untuk turut mempersembahkan kesenian dan busana tradisional mereka.

“Kita diminta oleh Dinas Pariwisata Kota Kupang untuk menampilkan budaya yang dekat dengan masyarakat setempat. Tapi kami tetap memberi kesempatan bagi semua etnis untuk tampil sesuai identitas mereka. Itulah yang membuat festival ini hidup dan berwarna,” jelas Robert.

Salah satu kegiatan yang paling menarik perhatian adalah Lomba Pakaian Tradisional Terbaik, di mana peserta dari berbagai RT/RW tampil dengan busana adat khas daerah masing-masing. Dewan juri kemudian menilai keaslian, kreativitas, dan keserasian kostum yang dikenakan.

BACA JUGA:  Nama Ira Ua Disebut Dalam Dakwaan Randy Badjideh

Kesuksesan festival ini tidak terlepas dari peran aktif warga dan berbagai elemen masyarakat. Karang Taruna Bina Mandiri Pasir Panjang menjadi motor penggerak utama dengan menyiapkan seluruh kebutuhan teknis acara, mulai dari sound system, panggung, meja, hingga kursi secara swadaya.

“Kalau orang bilang saya bisa duduk manis, itu karena masyarakat di Pasir Panjang sangat kompak dan partisipatif. Semua bergerak bersama, jadi tantangan apa pun bisa diatasi,” kata Robert sambil tersenyum bangga.

Ia menambahkan bahwa kolaborasi antara kelurahan, RT/RW, karang taruna, dan masyarakat membuat anggaran bukan lagi menjadi kendala besar. Gotong royong menjadi kunci keberhasilan penyelenggaraan acara yang berlangsung lancar hingga puncak kegiatan.

Selain sebagai upaya pelestarian budaya, Festival Budaya Pasir Panjang 2025 juga menjadi sarana pemberdayaan masyarakat lintas generasi. Anak-anak, remaja, hingga warga lanjut usia turut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan, baik sebagai peserta lomba maupun panitia.

“Kami ingin seluruh warga merasa memiliki kegiatan ini. Dari sini juga kami bisa menemukan bibit-bibit muda berbakat di bidang seni dan budaya,” ujar Robert.

Ia menegaskan, kegiatan semacam ini bukan hanya memperkuat solidaritas sosial, tetapi juga mendukung visi Pemerintah Kota Kupang dalam membangun masyarakat yang kreatif, mandiri, dan berdaya saing.

Terkait imbauan Wali Kota Kupang mengenai pembatasan jam pesta, Robert menjelaskan bahwa pihaknya tetap berkoordinasi dengan masyarakat agar kegiatan berjalan aman dan tertib.

“Himbauan pemerintah itu untuk menjaga kenyamanan bersama. Tapi kalau masyarakat masih merasa nyaman dan tidak ada keluhan, kita tetap lanjut dengan kesepakatan bersama. Yang penting keamanan dan ketertiban tetap terjaga,” tegasnya.

Melalui kegiatan ini, Robert menyampaikan komitmen Pemerintah Kelurahan Pasir Panjang untuk terus mendukung setiap program yang dijalankan oleh Pemerintah Kota Kupang, terutama dalam sektor budaya, ekonomi kreatif, dan pemberdayaan masyarakat.

“Kami di tingkat kelurahan akan terus menjadi mitra aktif pemerintah kota. Kegiatan seperti ini adalah bukti nyata bahwa warga bisa berkontribusi langsung untuk pembangunan daerah,” tutupnya.

Dengan semangat gotong royong dan dukungan kuat terhadap kebijakan pemerintah, Festival Budaya Pasir Panjang 2025 tidak hanya menjadi pesta rakyat, tetapi juga simbol kemajuan masyarakat yang sadar akan pentingnya menjaga budaya sekaligus berperan dalam pembangunan Kota Kupang yang inklusif dan berkarakter. (AGN/ADV)

IKUTI BERITA TERBARU KORANNTT.COM di GOOGLE NEWS