Kupang, KN – Suasana aula pertemuan di Kodi siang itu, Selasa (17/6/2025) berubah menjadi ruang kuliah dadakan. Para kepala desa dari empat kecamatan di Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) duduk menyimak penjelasan teknis tentang sistem digital pengelolaan keuangan.
Di hadapan mereka, hadir langsung Bupati SBD, Ratu Ngadu Bonnu Wulla, ST, yang membuka kegiatan Sosialisasi Implementasi Cash Management System (CMS) yang digelar oleh Bank NTT Cabang Waitabula.
Tak sekadar seremoni, Bupati Rati Wulla menegaskan bahwa kehadiran CMS bukan sekadar urusan teknis. “Ini bukan hanya soal aplikasi, tapi tentang membangun masa depan desa yang lebih tertib dan terpercaya,” ujarnya.
Kalimat itu bukan slogan, tapi cermin dari tekad Pemerintah Kabupaten SBD untuk mengubah wajah birokrasi desa yang selama ini kerap terjebak dalam pengelolaan keuangan manual dan rawan penyimpangan.
Acara ini dihadiri lengkap oleh unsur legislatif daerah, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), para camat, perangkat desa dari 69 desa, serta pimpinan Bank NTT Cabang Tambolaka. Mereka duduk bersama dalam satu forum, membahas masa depan tata kelola desa di era digital.
Desa Cerdas, Keuangan Tertib
CMS yang disosialisasikan merupakan sistem digital yang memungkinkan seluruh transaksi keuangan desa dilakukan secara transparan, akuntabel, dan dapat dipantau secara real-time. Dalam CMS, setiap rupiah yang keluar dari kas desa harus terekam sistem dan dapat diaudit setiap saat.
Dengan sistem ini pula, desa tak lagi bergantung pada pencatatan manual yang rawan manipulasi.
“Desa yang cerdas itu dimulai dari keuangan yang tertib,” ujar salah satu kepala desa yang mengikuti kegiatan. “Dengan CMS, kami bisa mengontrol dana desa seperti bank, tapi tetap bisa menjelaskan ke warga ke mana uang digunakan.”
Menuju SBD Digital dan Indonesia Emas
Transformasi ini sejalan dengan visi besar Kabupaten SBD untuk membangun desa digital yang berkarakter dan adaptif terhadap kemajuan teknologi, sebagaimana dicanangkan dalam kerangka pembangunan jangka panjang daerah.
CMS dinilai sebagai fondasi awal yang kokoh untuk menyongsong era Indonesia Emas 2045, di mana desa bukan lagi beban negara, tapi motor pembangunan nasional.
Bank NTT sendiri menjadi mitra strategis daerah dalam proses ini. Melalui kehadiran teknologi yang dimiliki perbankan daerah, Pemkab SBD mencoba menjawab tantangan zaman: menjadikan desa sebagai pusat inovasi digital berbasis kebutuhan lokal.
Di tengah tantangan konektivitas dan SDM digital yang belum merata, langkah ini memang bukan perkara mudah. Tapi di hadapan 69 kepala desa, Bupati Wulla meletakkan batu pertama: menata dari yang terkecil, untuk lompatan yang terbesar. (*/ab)