Bisnis  

Keren! Bank DI Yogyakarta Belajar Program Pinjaman Online di Bank NTT

Keren! Bank DI Yogyakarta Belajar Program Pinjaman Online di Bank NTT. (Foto: Dok. Bank NTT)

Kupang, KN – Bank Pembangunan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (BPD DIY) melakukan studi banding terkait Digital Loan atau pinjaman online di Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT).

Kegiatan studi banding terkait Program Digital Loan milik Bank NTT yang dilakukan BPD DIY digelar di Suka Ramai Resto, Kota Kupang, NTT, Kamis, 15 Mei 2025.

Sebanyak lima punggawa BPD DIY datang langsung ke Kupang untuk mempelajari secara langsung terkait Digital Loan Bank NTT, yakni, Pemimpin Kelompok Pengembangan Bisnis, Suroso; Programmer Pengembangan Bisnis, Adji Setya Nugroho; Pemimpin Kelompok Pengembangan TI, Lintang; Programmer Perencanaan TI, Fandy Harmoko dan Programmer Pengembangan Bisnis, Dearisma Arfinda Ma’ruf;

Hadir pula secara daring dari Yogyakarta, Direktur Pemasaran BPD DIY, Raden Agus Trimurjanto; Pemimpin Desk Kredit Mikro Kecil dan Konsumer BPD DIY, Fera Mia Rosa dan Pemimpin Unit Konsumer BPD DIY, Hesty Purnawati.

Materi terkait Program Digital Loan Bank NTT disajikan lintas divisi Bank NTT, mulai dari Divisi Mikro Konsumer hingga Divisi Supporting Kredit Bank NTT.

Divisi Mikro Konsumer Bank NTT, Endri Wardono, dalam kesempatannya, mengucapkan terima kasih BPD DIY yang telah menjadikan Bank NTT sebagai tempat untuk belajar dan menjadi rujukan terkait pinjaman online.

Dirinya mengaku, Bank NTT terus melakukan pengembangan untuk bisa maju dengan menyesuaikan diri dengan kebutuhan konsumen dan kemajuan teknologi.

Endri mengatakan, kedepannya Bank NTT berharap bisa terus mengembangkan kredit melalui digital juga. “Kalau sekarang kredit dianalisa di kantor, namun ke depan kami ingin semua analisis hingga akad bisa dilakukan secara digital. Jadi kedepan kami ingin semua bisa dilakukan dari handphone. itu mimpi kita di Bank NTT,” ujarnya.

BACA JUGA:  Bank NTT Tetap Buka Pelayanan Tapi Terapkan WFH dan Prokes yang Ketat

Sementara itu, Kepala Divisi Supporting Kredit Bank NTT, Charles Corputy, menjelaskan, sejak Agustus 2023 diluncurkan Digital Loan Bank NTT yang merupakan program bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) telah berkontribusi bagi pertumbuhan kredit di Bank NTT.

“Pertumbuhannya lumayan bagus, per 8 Mei 2025 pertumbuhan Digital Loan Bank NTT ada diangka Rp. 109 miliar,” jelasnya.

Charles Corputy mengaku saat ini Program Digital Loan Bank NTT berjalan dengan baik dan legal sesuai dengan aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia. “Sekarang sudah stabil, rata-rata setiap harinya ada pengajuan 10 hingga 15 debitur,” ungkapnya.

Dirinya menyebut, saat ini plafon yang bisa diajukan untuk digital loan atau pinjaman online di Bank NTT yakni Rp. 75 juta.

“Kedepan kita harapkan bisa terus memberikan pelayanan yang memudahkan debitur kita dalam hal ini yang bisa dikelola adalah ASN dan PPPK, semuanya by system, akadnya dilakukan secara digital dan langsung cair dalam lima menit di rekening debitur,” katanya.

Lebih lanjut, Charles menyebut, Digital Loan Bank NTT akan dikembangkan untuk melayani konsumer mikro. Hal itu juga sebagai langkah untuk mendukung program terkait usaha mikro Gubernur NTT, Melki Laka Lena.

“Ini yang kita persiapkan, kita masih cari tahu standarnya untuk nanti kita terapkan digital loan mikro, karena ini sesuai juga dengan program gubernur kita Pak Melki Laka Lena, supaya masyarakat NTT di dunia pertanian, perikanan dan lainnya bisa ter-cover,” jelasnya. (*)